Mohon tunggu...
Apriliana Jumiyati
Apriliana Jumiyati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Sarjana Teknik Sipil - NIM 41124010091 - Fakultas Teknik - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dikursus Gaya Kepemimpinan Catur Murti Raden Mas Panji Sosrokartono: Moralitas Anak Bangsa dalam Dunia Pendidikan

24 Oktober 2024   23:59 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:53 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Namun, menerapkan sikap hormat ini tidaklah tanpa tantangan. Banyak pemimpin terjebak dalam pola otoriter, mengedepankan kekuasaan tanpa memperhatikan suara dan perasaan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menyadari nilai-nilai kemanusiaan yang mendasari sikap hormat ini. Melalui pelatihan dan pendidikan karakter, kita dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya akan empati dan moralitas.

Dalam diskursus gaya kepemimpinan Catur Murti Raden Mas Panji Sosrokartono, sikap hormat pada rasa untuk sesama manusia menjadi pilar utama. Mengintegrasikan nilai-nilai empati dan care leadership dalam kehidupan sehari-hari—baik dalam pendidikan maupun konteks yang lebih luas—akan melahirkan individu-individu yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang mendalam. Dengan demikian, moralitas generasi bangsa dapat terjaga dan berkembang, menciptakan masyarakat yang lebih beradab dan saling menghormati.

Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak
Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Prinsip Teologis dan Humaniora


Dalam konteks pemikiran Raden Mas Panji Sosrokartono, prinsip teologis dan humaniora saling terkait, membentuk dasar moralitas dan kepemimpinan yang beretika. Pernyataan "Ping kalihipun perlu babat lan ngatur papan kangge masangalif" mengisyaratkan bahwa setiap individu perlu membersihkan diri dan menata kehidupannya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, yaitu bersatu dengan Tuhan.


Makna Alif dalam Kehidupan


Metafora Alif (Alfa) yang diungkapkan dalam konteks ini mengandung beberapa dimensi makna yang dalam:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun