Mohon tunggu...
apriliana rejeki
apriliana rejeki Mohon Tunggu... -

apriliana rejeki= rejeki di bulan april ^_^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akhir dari Inovasi Pembelajaran

27 Desember 2010   05:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini yaitu masih lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak masih kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Didalam kelas proses pembelajarannya masih diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafalkan sejumlah informasi atau fakta. Otak anak masih dipaksa dan dijejali untuk mengingat dan menimbun sejumlah informasi tanpa dituntut untuk memahaminya dan menghubungkan dengan kehidupan sehari- hari. Pada dasarnya belajar bukanlah menghafal suatu fakta atau informasi. Belajar merupakan perbuatan memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran seharusnya anak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter, potensi yang dimilikinya agar dapat memberikan kesempatan untuk membentuk anak yang kritis, inovatif, kreatif dan menjadikan problem solver. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus kita ubah, kita harus lebih menitikberatkan pada pemaksimalan otak anak. Pembelajaran merupakan proses berpikir. Dalam kajian post moder otak, pembelajaran lebih menekankan pada pemanfaatan dan penggunaan kinerja otak secara maksimal. Agar dapat memaksimalkan kinerja otak, maka kedua belahan otak kita perlu berjalan bersamaan dan seimbang.

Pebelajar merupakan pribadi yang unik, dimana siswa itu merupakan individu manusia yang memiliki karakteristik yang sangat kompleks. Setiap siswa (individu) pastinya memiliki potensi, intelegensi, maupun keterampilan yang berbeda-beda.tunggal dan khas. Siswa yang satu akan berbeda dengan siswa yang lain. Kita sebagai guru dihadapkan pada situasi keragaman karakteristik siswa. Terdapat keanekaragaman individu, dimana tidak adanya kesamaan antar individu. Oleh karena itu, kita sebagai guru perlu memiliki kemampuan dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai inovasi dalam pembelajaran yang kita anggap cocok dengan bakat dan minat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Agar siswa dapat mengembangkan potensi yang ia miliki secara optimal.

Dalam rangka membantu memecahkan masalah dalam proses pembelajaran dan demi tercapainya tujuan dalam pembelajaran perlu diadakan inovasi pembelajaran. Apa itu inovasi pembelajaran?

Inovasi merupakan suatu terobosan baru bagi seseorang maupun masyarakat yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada. Pembaruan ini dilakukan dengan segala rencana dan menuju kearah perbaikan dan pembelajaran adalah suatu proses menjadikan orang belajar. Jadi dapat disimpulkan inovasi pembelajaran merupakan suatu terobosan baru bagi orang atau masyarakat yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada dalam proses belajar. Inovasi pelajaran merupakan hal yang penting, harus dimiliki dan dilaksanakan oleh guru. Karena dengan adanya inovasi pembelajaran diharapkan pembelajaran akan lebih hidup, bermakna, dan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat, semangat untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Selain dengan adanya inovasi dalam pembelajaran kita sebagai calon pendidik harus mengetahui dan melaksanakan teori- teori pembelajaran yang ada saat ini. Teori- teori pembelajaran sangat penting dalam membantu perwujudan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam proses pembelajaran kita tidak boleh hanya mengacu pada salah satu teori saja, teori behavioristik, kognitif, atau humanisme karena semua teori mempunyai kebaikan dan keburukan masing- masing. Kita harus dapat memadukan beberapa teori agar dapat terciptanya pembelajaran yang optimal.

Pendidikan memerankan peranan yang sangat penting dalam mengembangkan aspek fisik, intelektual,moral siswa. Dengan pendidikan siswa akan diberi bekal pengetahuan umum atau khusus dalam suatu bidang sehingga kemampuan intelektual siswa dapat berkembang secara optimal. Kemampuan intelektual disini mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif dalam menghasilkan ide- ide baru,dan kemampuan menyelesaikan masalah. Dalam proses pembelajaran kita harus dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut. Kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan menyelesaikan masalah sangat berpengaruh dalam kehidupan tiap siswa nantinya.

Berpikir kritis merupakan suatu proses dimana siswa dituntut untuk mempresentasikan dan mengevaluasi informasi untuk membentuk sebuah penilaian berdasarkan kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya. Mengajarkan proses keterampilan berpikir merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi siswa dan focus utamanya pada kreativitas siswa, keterampilan- keterampilan dan pemecahan masalah. Adapun cara yang dapat digunakan untuk mengajari keterampilan berpikir yaitu dimulai dengan memasukan masalah yang ada dalam dunia nyata siswa, boleh dengan simulasi. Bagi anak- anak SD, dengan permainan dapat memberikan lingkungan yang sesuai untuk pengajaran berpikir.

Kreativitas tidak dapat terjadi apabila bukan pada tempatnya/ bidangnya. Apabila orang dituntut kreatif tapi bukan pada bidang yang ia geluti maka akan menimbulkan situasi hampa dalam dirinya. Setiap siswa dalam satu kelas tentunya memiliki kreatifitas yang berbeda- beda. Perbedaan ini janganlah menjadi permasalahan, yang terpenting kita mengetahui apa potensi anak didik kita dan kita harus dapat menemukan cara penyalurannya. Kemampuan kreatifitas siswa dapat kita kembangkan dengan cara dapat mengawalinya dengan membangun kepribadian siswa. Selanjutnya kita harus mampu menumbuhkembangkan motivasi siswa. Berpikir kreatif dimulai dari suatu gagasan yang interaktif. Bagi anak-anak, dorongan dari luar diperlukan untuk memunculkan suatu gagasan. Disini kita sangat berperan demi mewujudkan anak kreatif. Sehingga anak akan memiliki dorongan yang kuat untuk secara berani dan lancar mengemukakan gagasan-gagasannya. Produk kreatif merupakan hasil dari sebuah kerja siswa, biasanya produk kreatif terjadi tanpa plan terlebih dahulu. Kreativitas seseorang sangat berkaitan dengan problem solver

Pemecahan masalah yang baru itu yang dinamakan pemecahan masalah kreatif.
Kita sebagai pendidik hendaknya harus dapat memanfaatkan kemampuan keterampilan berpikir kritis siswa dengan memfokuskan pada hal- hal yang melekat pada dirinya(pemecah masalah yang baik). Proses pembelajaran yang kita berikan harus mengarahkan dan melatih siswa untuk menghadapi masalah baik masalah pribadi maupun kelompok di lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah untuk dipecahkan sendiri. Dalam menyampaikan bahan pelajaran kita menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dalam usaha mencari pemecahan atau jawaban oleh siswa. Disini siswa dapat menemukan kombinasi aturan- aturan yang dipelajarinya lebih dahulu yang digunakannya untuk memecahkan masalah yang baru. Siswa didorong untuk berfikir secara sistematis dan kritis. Selain itu siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan nyata. Dalam memecahkan masalah siswa diajak untuk melihat proses pemecahn masalah tersebut. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sangat penting bagi siswa dan masa depannya. Problem solver sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran karena dengan adanya problem solver ini maka pembelajaran akan semakin hidup dan semakin menggairahkan. Selain itu, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan untuk berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan yang baru.

Seperti yang telah saya katakan diatas, pembelajaran hendaknya lebih menitikberatkan pada pemaksimalan otak anak. Otak manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam diri manusia, tanpa adanya otak apa yang akan terjadi?. Otak manusia merupakan sekumpulan massa protoplasma yang paling kompleks yang ada di alam semesta. Otak ini mempunyai tiga tingkatan yaitu batang otak,system limbic dan neokorteks(tingkatan paling tinggi). Apabila dalam pembelajaran telah menyentuh neokorteks maka sudah tentu batang otak dan sistem limbik akan dikembangkan, namun apabila pembelajaran hanya menyentuh batang otak atau system limbic maka belum tentu neokorteks terkembangkan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran seharusnya mengembangkan, kemampuan- kemampuan yang berhubungan dengan neokorteks, melalui pengembangan berbahayamemecahkan masalah dan membangun kreasi- kreasi siswa.

Pebelajar yang datang pada kita pada umumnya bukanlah dengan lembaran kosong, tetapi dengan sekumpulan pengalaman otak yang sangat disesuaikan. Dalam proses pembelajaran hendaknya kita tidak selalu serius dan menegangkan. Kita dapat mengisinya sesekali dengan refreshing. Dengan harapan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, aktif,lancar dan dapat mencapai tujuan yang ingin diharapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun