Mohon tunggu...
Aprilia DwiArini
Aprilia DwiArini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Undip

Mahasiswa program S1 Biologi, menyukai pengalaman baru dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Gerakan Literasi SDN 182/1 Hutan Lindung dengan Adanya Pojok Baca dan Mading

28 Agustus 2022   22:09 Diperbarui: 28 Agustus 2022   22:25 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampus mengajar angkatan 3 atau biasa disebut KM 3 merupakan salah satu kegiatan dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kampus Mengajar adalah sebuah program yang mewadahi mahasiswa dalam membantu peran guru dalam pelaksanaan belajar mengajar. Melalui program ini mahasiswa dapat membaktikan ilmu pengetahuan, keterampilan, serta menginspirasi para murid di sekolah guna memperluas cita-cita dan wawasan mereka. 

Sekolah yang menjadi sasaran pada Program Kampus Mengajar angkatan 3 adalah sekolah yang berada di daerah 4T (terdepan, terluar, tertinggal dan wilayah transmigrasi) baik sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama.

Setelah melalui serangkaian proses seleksi, mahasiswa dari seluruh Indonesia yang berhasil lolos ke dalam program Kampus Mengajar 3, mulai ditempatkan di sekolah tingkat SD dan SMP yang ada di seluruh Indonesia untuk membantu proses pembelajaran di sekolah tersebut, mahasiswa menjalankan program ini selama 1 semester. 

Saya ditempatkan disalah satu sekolah yang menjadi sasaran Kampus Mengajar Angkatan 3 di wilayah Kabupaten Batang Hari Kecamatan Muara Bulian khususnya SDN 182/1 Hutan Lindung. Tim yang ditugaskan  terdiri dari 4 yang berasal dari beberapa perguruan tinggi yaitu saya Aprilia Dwi Arini dari Universitas Diponegoro, Anggun Permata Sari, Annisa Nabila Dira, Rizki Kurniawati dari Universitas Muhammadiyah Muara Bungo.

Dalam proses pelaksanaan kegiatan literasi, kami Tim Kampus Mengajar Angkatan 3 SDN 182/1 Hutan Lindung mengaplikasikan pojok baca di setiap ruang kelas dari kelas I sampai kelas VI agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama dan masing-masing fokus pada kelasnya tanpa mengganggu kelas yang lain, 

selanjutnya Tim Kampus Mengajar  mengajak serta membimbing para murid disetiap kelas untuk menyiapkan beberapa keperluan yang digunakan dalam pembuatan pojok baca, dimana pojok baca merupakan suatu sudut ruang didalam kelas yang dilengkapi dengan rak buku atau box buku serta berbagai koleksi buku yang berperan sebagai perpustakaan mini. 

Buku-buku yang kami pajang di pojok baca beragam dengan melihat juga kebutuhan para murid seperti cerpen, dongeng, cerita rakyat ataupun buku-buku pengetahuan yang sudah dimodifikasi menjadi buku seri bergambar karena pada dasarnya ketertarikan para anak sekolah dasar untuk membaca diawali dengan penampilan fisik buku itu sendiri.

Adapun tujuan diadakannya pojok baca ini adalah untuk mendukung gerakan 15 menit membaca sebelum  Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai ataupun mengisi waktu luang pada saat jam kosong. 

Manfaat lain dari  pojok baca adalah memfasilitasi para murid akan pengetahuan karena masih banyak dari murid malas berkunjung ke perpustakaan karena terbatasnya waktu jam istirahat pelajaran, dimana para murid harus disibukkan dengan jajan di kantin sekolah maupun bermain bersama temannya. 

Selain itu, pojok baca juga sarana untuk mempromosikan perpustakaan lewat koleksi yang ada di pojok baca, sehingga kegiatan ini sangat efektif dalam membangun dan mendorong minat baca murid karena dimana dulunya murid mengisi waktu luang mereka dengan bermain, sekarang bisa dialihkan dengan kegiatan positif salah satunya dengan membaca.

Program selanjutnya yang dapat digunakan untuk menunjang literasi dilingkungan Sekolah Dasar yaitu mading sekolah, dalam proses pembuatannya sendiri Tim Kampus Mengajar Angkatan 3 membuat 1 papan mading yang diletakan dilapangan sekolah tepatnya didepan Ruangan Guru, Majalah dinding atau yang dikenal dengan istilah mading menjadi salah satu sumber belajar sekaligus tempat kreativitas bagi murid dalam mengekspresikan dunia penulisan. 

Seperti yang dikembangkan di SDN 182/1 Hutan Lindung dimana disetiap minggunya kami membagi jadwal untuk kelas 4 sampai 6 SD secara bergantian dalam mengisi mading sekolah tersebut. Bahan yang disajikan dalam majalah dinding dapat berwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dan keduanya. 

Materi majalah dinding disusun secara variatif dan harmonis sehingga secara keseluruhan majalah dinding tampak menarik. Mading dapat dimanfaatkan oleh para murid,guru ataupun orang tua murid saat mengantar, menunggu atau menjemput anaknya sehingga bisa menjadi teladan bagi murid untuk terinspirasi ikut membaca atau memanfaatkan majalah dinding (Mading).

pembuatan Majalah Dinding (Mading) disekolah(Dokumentasi Pribadi, 2022) 
pembuatan Majalah Dinding (Mading) disekolah(Dokumentasi Pribadi, 2022) 

(

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun