Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai individu yang tampak sangat peduli terhadap orang lain. Namun, ada perbedaan penting antara mereka yang dikenal sebagai "people pleaser" dan mereka yang benar-benar bersikap "altruis". Meskipun keduanya tampak mirip, niat dan motivasi di balik tindakan mereka sangat berbeda, loh. Bagaimana cara membedakannya? Simak penjelasan lengkapnya ya.
People Pleaser: Kepuasan dari Penerimaan Orang Lain
People pleaser adalah individu yang selalu berusaha memenuhi pendapat atau keinginan orang lain demi mendapat pengakuan oleh lingkungan sekitarnya bahwa dirinya berguna dan sempurna. Mereka seringkali mengorbankan kebutuhan dan keinginan pribadi mereka demi menyenangkan orang lain.
Susan Newman, seorang ahli dari Amerika Serikat, seperti dilansir Narabahasa, menyatakan bahwa people pleaser adalah kondisi individu terlalu mementingkan kebahagiaan orang lain dibandingkan dirinya sendiri sehingga berdampak pada diri kita yang tidak merasakan senang atas kebahagiaan yang diterima orang yang telah kita bantu. Hal Ini bisa tergolong gangguan mental dan dapat berujung pada kegagalan dalam menemukan jati diri.
Altruistik: Kepedulian yang Ikhlas dan Tanpa Pamrih
Sikap Altruis adalah tindakan mengutamakan kepentingan orang lain yang didasari atas kepedulian dan ketulusan untuk membantu tanpa pamrih.
Menurut Clayton dan Mercer, altruisme adalah tindakan menolong yang tidak mementingkan diri sendiri dan didorong oleh keinginan untuk berguna bagi orang lain.
Lalu, apa perbedaan keduanya?Â
1. Niat, sikap altruis adalah tindakan tolong menolong dengan didasari rasa kepedulian dan ketulusan tanpa pamrih. Sedangkan, people pleaser adalah tindakan menyenangkan orang lain dengan didasari atas keinginan untuk mendapat pengakuan oleh lingkungan sekitarnya bahwa dirinya berguna dan sempurna.
2. Dampak, sikap altruis memberi kepuasan dan rasa senang baik bagi penolong maupun individu yang ditolong. Sedangkan people pleaser hanya memberi kepuasan dan rasa senang bagi individu yang ditolong, sebab mereka mengorbankan keinginan dan kebutuhan sendiri untuk orang lain.
3. Implikasi terhadap kesehatan mental, sikap altruis mampu menjaga keseimbangan antara membantu orang lain dan menghargai diri mereka sendiri, Â mereka tidak merasa perlu mencari pengakuan untuk merasa berharga. Sedangkan, people pleaser sering merasa terbebani dan lelah karena terus-menerus berusaha memenuhi harapan orang lain, hal ini bisa mengarah pada stres, kecemasan, dan perasaan kehilangan jati diri.