5. Makna Implisit
Selain makna eksplisit yang tersurat dalam teks, analisis wacana juga dapat memeriksa makna implisit yang tersirat atau tersembunyi. Ini termasuk pemahaman terhadap konotasi, ironi, atau stereotip yang mungkin ada dalam teks.
6. Strategi Komunikasi
Penelitian wacana dapat memeriksa berbagai strategi yang digunakan dalam komunikasi, seperti penggunaan bahasa persuasif, naratif, atau deskriptif untuk mencapai tujuan tertentu.
7. Peran Struktur dan Fonologi
Dalam teks lisan, analisis dapat dilakukan terhadap peran struktur dan fonologi dalam pembentukan makna. Ini melibatkan studi intonasi, aksen, atau pola suara yang digunakan oleh pembicara.
8. Analisis Kritis
Pendekatan analisis kritis melibatkan evaluasi terhadap kekuatan, kelemahan, atau implikasi sosial dari teks. Ini mencakup pertanyaan tentang siapa yang diuntungkan atau dirugikan oleh teks, serta bagaimana teks tersebut memengaruhi pemahaman dan pandangan masyarakat.
Dalam praktiknya, objek analisis wacana bahasa Indonesia dapat sangat bervariasi tergantung pada tujuan penelitian atau analisisnya, serta pendekatan metodologis yang digunakan oleh peneliti.
Referensi :
Musyafa'ah, N. (2017). Analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk "Siswa berprestasi jadi pembunuh". MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 4(2), 203-2011.
Purbani, W. (2005). Analisis wacana/discourse analysis. Lokakarya Penelitian.