Mohon tunggu...
Putri Aprilia
Putri Aprilia Mohon Tunggu... -

Aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Ingin Kau Tahu

15 Agustus 2010   08:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:01 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengertilah.. Artimu Saat kau di sini temani aku. Ingin ku katakan pada malam yang terekam indah dengan kemisteriusan gelapnya yang Kelam, menyiratkan kelembutan yang tentram, menyisihkan keremangan, menyisihkan keindahan bulan yang terekam oleh taburan bintang. Di

sanalah cintaku datang saat malam menenangkan dengan nada'nada ILLAHIAH YG DI LANTUNKAN Memintanya pada kebesaran ALLAH di atas sana. Untuk menghadirkan cinta di antara kita. Menyatukan pada kisah cinta tuk di halal kan selamanya. Tak ada yg lain di sini di hati ini Tetaplah di situ Karna kau berarti di hatiku. Jiwa laraku letih tersapu oleh waktu yg terus berlalu

Biarlah begini ku mengenalmu tetap di situ dengan canda dan tawa mu

Biar begini kau hadir temani aku

Senyum ku saat bersamamu.

Menemani sepiku

Sedikit menghapus sakit yang pernah ku rasakan.

 

Di sini dalam pelukan mu yang tak bertumpu layu

Dalam jiwa resah tak berarah.

Galau dalam sendiriku

Tetap lah di situ sayangku temani aku

Walau jauh

Kau dariku

Rasakan aku memintamu dalam doa malamku.

 

Ku ingin menaruh segala sesuatu dalam tanganku hingga tak perlu ku menghamba memintamu.

Saat kokohnya cintaku adalah nyala dalam hidupku tak akan redup menyapamu Lilahi'taala

 

Ikhlas, dgn kesabaran dan doa dan terus dalam doa mengharap cinta selamanya temani aku.

 

Terus belajar mencintai diriku sendiri tuk terus mendekati ALLAH DAN RIDHO NYA.

Sebelum ku berharap cintamu. Temani aku 

Mengikhlaskan dan menyadari arti cinta dan keberada an mu akan pergi meninggal kan Aku

jika ALLAH membalik kan hatimu.

Yang tak akan ku sesal kan

Yang selalu ku kan tersenyum untuk mu yang mengajarkan aku

Ridho, dan ikhlas pada belaian kasihNYA.

Atas khodar dan rencana yang tak pernah kita duga

Hanya ingin kau tau

Tetap di situ temani aku. Melupakan kisah lalu ku.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun