Mohon tunggu...
Aprillia Ramadhina
Aprillia Ramadhina Mohon Tunggu... -

penulis, blogger, manajer band, co-founder Meon Design yang senang melukis di waktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Blog, Blogger dan Oasis Informasi di Tengah Keringnya Media Konvensional

26 Januari 2017   18:02 Diperbarui: 1 Februari 2017   11:52 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi pribadi

Di era digital dan keterbukaan informasi seperti saat ini, masyarakat lebih mudah mencari berita dan informasi yang mereka butuhkan melalui internet. Blog, platform konten yang mobile tentunya menjadi salah satu wadah yang lebih diminati. Melalui blog, siapapun dapat berbagi tulisan secara real time. Blogger dapat menuliskan catatan keseharian yang menyentuh, opini yang tajam serta ide dan sudut pandang yang unik. Dengan kreativitas yang tidak terhingga dalam menyoroti berbagai macam hal mulai dari pengalaman pribadi sampai isu terhangat, tulisan di blog sangat mungkin banyak dibagikan apalagi jika konten blognya shareable.

Pada tahun 2013, Jeff Bullas, yang menjadi salah satu dari Top 50 Social Media Influencers versi majalah Forbes pernah membuat tulisan  di blognya Jeffbullas.com dengan judul "10 Insights on Social Media and Blogging Influence: New Research"

 “Jika kamu ingin menjadi influencer, kamu perlu menulis blog. Agar suaranya didengar, influencer telah menyadari bahwa mereka perlu memiliki blog. Jangkauan dan kecepatan penerbitan tulisan secara online tidak bisa diremehkan. Saat ini 86% dari influencer telah memiliki blog dan sepertiga dari mereka telah melakukan aktivitas blogging selama lima tahun atau lebih." ungkap Bullas dalam tulisannya.

Blog dapat memiliki kapasitas yang sama dengan media tradisional (koran, majalah, televisi, radio) dalam membangun dan membentuk opini publik, karena posisi blogger dapat disejajarkan dengan jurnalis media. Dari segi industri komersial, blogger punya peranan dalam membantu brand atau perusahaan mempublikasikan produk atau jasa mereka. Tak heran, semakin hari semakin banyak bermunculan lifestyle blogger, fashion blogger, beauty blogger, food blogger, travel blogger dan lain sebagainya. Blog sebagai wadah kebebasan ekspresi dan blogger yang senantiasa menyuarakan pendapatnya dengan gaya yang khas punya peranan yang tidak dapat disepelekan dalam menciptakan informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Melalui Pandangan Personalnya, Blogger dapat Memengaruhi Seseorang Mengambil Keputusan

Foto: Aprillia Ramadhina
Foto: Aprillia Ramadhina
Teman saya sebelum membeli produk kecantikan, terlebih dulu mencari referensi dari review produk yang ditulis oleh beauty blogger. Kejujuran blogger tersebut dalam mengupas kelebihan dan kekurangan sebuah produk menjadi pertimbangannya sebelum membeli produk kecantikan. Dengan bahasa personal yang mencirikan kekhasan seorang blogger, pembaca merasa seperti mendengar kisah dari seorang teman. Seorang blogger adalah “real person”, manusia biasa yang sangat mudah ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari. 

Karena mereka orang biasa itulah, pendapat pribadi yang disuarakan terasa “more human”, lebih cair dan luwes dibanding tulisan di koran atau majalah. Kebebasan berekspresi yang mereka tuangkan di blog dapat membangun kepercayaan publik. Kejujuran dalam mengulas sesuatu secara detail tanpa melebihkan ataupun menguranginya, itulah yang dicari pembaca dari blog. Bahasa yang khas “orang biasa” membuat tulisan blogger dapat lebih menyentuh pembaca.

Blog Menjadi Acuan dan Referensi yang Tidak Kalah Pentingnya dari Media Arus Utama

Blog dapat memberikan pandangan alternatif dari media konvensional. Sewaktu hendak melahirkan, saya berniat memakai BPJS, akan tetapi, berita yang ada di media belum ada yang mengupas bagaimana prosesnya, kalaupun ada saya belum merasa terpuaskan. Banyak berita juga yang justru berkesan negatif tentang BPJS, dari mulai pelayanan yang dibedakan, dan lain sebagainya. Saya pun menelusuri internet dengan mencari blogger yang sudah pernah melahirkan menggunakan BPJS dan menuliskannya di blognya. Dengan membaca pengalaman yang mereka tuliskan, saya mendapat keyakinan baru, bahwa menggunakan BPJS tidak seperti cerita-cerita buruk yang beredar. 

Begitu juga ketika saya mencari tempat makan. Contohnya, ketika saya ingin makan sushi di daerah rumah saya, Tangerang. Tidak ada media yang menuliskan tempat makan sushi yang ada di Tangerang selain yang ada di mall. Saya pun justru menemukannya dari informasi yang ada di blog, ulasan yang cukup lengkap dari mulai foto, harga hingga suasana tempat dan rasa makanannya. Sama halnya ketika saya hendak membeli sebuah buku,  saya memilih untuk membaca resensi yang ditulis blogger, dibanding berita tentang buku tersebut di media. Ulasan blogger biasanya lebih detail dan mendalam tentang buku tersebut sehingga dapat membuat saya jadi atau tidak membeli buku yang saya incar. 

Kehadiran blog menjadi tempat saya mencari second opinion dari informasi atau berita yang ada di media massa. Seringkali blog memberikan sajian informasi yang jauh lebih dibutuhkan dari media arus utama. Apalagi jika blog tersebut ditulis oleh blogger yang spesialisasi menulis di bidang tertentu seperti kecantikan, perjalanan, kuliner, teknologi dan lain sebagainya, publik akan memberikan trust yang sangat mungkin porsinya lebih besar dari kepercayaan terhadap media massa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun