Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), dengan jumlah pulau ± 17.499 dan luas wilayah ± 7,7 juta Km², di mana dua per tiga wilayah berupa laut dengan panjang garis pantai ± 81.000 Km. Luas seluruh wilayah tanah air Indonesia 5.193.250 Km persegi, 3.166.163 Km persegi diantaranya adalah lautan bila dibentangkan di Eropa maka akan tersebarlah wilayah Indonesia dari Inggris dibarat sampai ke Laut Kaspia ditimur. Hal ini tentu mengisyaratkan kepada kita untuk memandang masa depan dan kejayaan negeri ini ada di lautan.
Kemajuan teknologi yang sangat pesat sehingga membawa dampak perkembangan pada kondisi masyarakat,membawa dampak pula kepada perkembangan generasi muda. Pemerintah secara berkelanjutan menerapkan kebijakan tentang pembinaan generasi muda. Dalam pembinaan dan pengembangaan generasi muda tersebut tetap memperhatikan nilai-nilai sejarah yang dilandasi oleh semangat kebangsaan serta persatuan dan kesatuan.
Kita rasakan sekarang ini bahwa budaya sebagai bangsa bahari pada generasi muda yang sangat kurang, hal tersebut bertolakbelakang dengan potensi sumber daya kelautan yang kita miliki bersama. Dari kondisi yang demikian maka dipandang perlu adanya upaya-upaya nyata untuk memasyarakatkan budaya sebagai bangsa bahari kepada generasi muda.
Ditinjau dari sejarah, bangsa Indonesia adalah bangsa bahari, sejarah telah mencatat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, pada jaman kerajaan Sriwijaya di abad ke VII dan Majapahit pada abad XIV.
Ketika pemerintahan Sriwijaya pada abad ke VII, kerajaan tersebut telah berhasil membangkitkan budaya kebaharian dalam jiwa rakyatnya. Kerajaan Sriwijaya sendiri merupakan salah satu kerajaan besar yang ada dinusantara. Dimana masa kejayaan Sriwijaya berada pada periode abad VII Masehi dimana kerajaan ini berhasil menguasai jalur perdagangan matirim di Asia Tenggara, antara lain : Sumatra, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vitenam hingga Filipina.
Kemudian berlanjut dengan kerajaan Majapahit, kerajaan yang berpusat di Jawa Timur ini berdiri sekitar abad XIV. Kemudian kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya dengan Raja Hayam Wuruk yang berkuasa pada tahun 1350 hingga 1389. Kerajaan Majapahit meliputi seluruh Jawa (kecuali Sunda), Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Indonesia Timur hingga Papua. Perluasan wilayah ini dicapai berkat politik ekspansi Patih Gajah Mada. Pada masa inilah mencapai puncak kejayaan.
Dua kerajaan besar tersebut menjadi contoh sejarah dimana bangsa yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, tidak boleh menyalahi takdir sebagai bangsa bahari, laut harus menjadi visi dan misi masa depan bangsa.
Potensi lautan yang sangat besar akan memberi manfaat besar pula bagi negeri ini. Laut bukanlah sebagai pemisah. Apabila dikaitkan dengan letak posisi geografis yang berada pada persilangan dunia, menempatkan Indonesia pada posisi yang sangat strategis dan sangat diperhitungkan oleh negara-negara lain dalam mencapai kepentingan nasionalnya. Makna laut bagi bangsa Indonesiasendiri adalah :
1) Media Pemersatu Bangsa, sehubungan dengan Indonesia adalah negara kepulauan (Archipelagic State), maka laut dipandang sebagai media pemersatu yang menghubungkan pulau-pulau yang ada.
2) Media Pertahanan, laut bagi bangsa Indonesia digunakan sebagai mandala pertahanan dalam menghadapi ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan NKRI.
3) Media Perhubungan, sebagai media perhubungan, laut merupakan urat nadi perdagangan dan perekonomian nasional dan internasional. Keberhasilan pembangunan sarana perhubungan, akan memperlancar pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Nusantara.
4) Media Penggalian Sumber Daya Alam, pemanfaatan sumber daya di laut selain dapat meningkatkan kebutuhan pangan, energi dan bahan baku juga digunakan untuk meningkatkan devisa negara.
TMII awal mulanya sengaja dibuat sebagai tempat yang dapat menggambarkan tentang kebhinekaan dan kekayaan budaya bangsa. Yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengertian kepada bangsa Indonesia sendiri mengenai tanah airnya, sehingga kemudian terpupuklah rasa cinta kepada tanah airnya, serta memberikan informasi kepada bangsa lain tentang kekayaan budaya Indonesia. kemudian tujuan tersebut diimplementasikan dalam bentuk obyek wisata.
TMII sendiri merupakan hasil karya anak bangsa dalam upaya melestarikan, membina dan mengembangkan serta menyebarluaskan ragam budaya. Nilai-nilai tradisi warisan dari leluhur yang ada saat ini tercermin dari berbagai bentuk peragaan statis maupun dinamis di seluruh area TMII. Semua bisa terlihat dari miniatur yang ada mulai baju adat, rumah tradisional, senjata, sejarah bangsa termasuk miniatur arsipel kepualuan Indonesia.
Miniatur arsipelago Indonesia ini adalah bangunan pokok TMII berupa danau buatan dengan miniatur kepulauan Indonesia dengan skala 1:10.000 dan skala duga dibuat 2 kali skala datar, berada diatas kawasan seluas 8,4 hektar. Dengan kedalaman 0,6 meter dipinggir mencapai 1,5 meter diarea tengah danau. Miniatur ini memperlihatkan kepada kita secara nyata bentang darat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang disatukan, bukan dipisahkan oleh laut.
Sumber : 2.bp.blogspot.com
Dari miniatur arsipel diatas memberikan pelajaran kepada kita bahwa Indonesia adalah negeri kepualuan yang mempunyai posisi strategis dalam pelayaran laut dunia yang dilintasi garis khatulistiwa, berada pada posisi silang diantara dua samudra (Hindia dan Pasifik) serta diapit dua benua (Asia dan Australia).
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki ciri khas yang sebagian besar wilayahnya berupa laut diantara pulau-pulau yang ada. Nenek moyang bangsa ini telah memahami dan menghayati kegunaan laut sesungguhnya.
Konsep negara kepulauan ini memberikan anugrah yang luar biasa kepada kita. Angkutan barang melalui laut dari Eropa, Timur Tengah, dan Asia Selatan ke wilayah Pasifik dan sebaliknya harus melalui perairan kita. Wilayah laut yang sangat luas ini memberikan akses pada sumber daya alam seperti ikan, terumbu karang dengan kekayaan lain yang bernilai tinggi.
Fakta diatas memberikan pertimbangan kepada kita mengapa budaya bahari dan kelautan bangsa perlu ditanamkan kepada generasi muda sebagai perekat yang sangat kuat atas kedaulatan kita sebenarnya.
Budaya sebagai bangsa bahari yang dihadapi generasi muda saat ini sebenarnya tidak terpisah dari secara umum budaya yang berkembang ditengah-tengah masyarakat, karena pada hakekatnya generasi muda merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Karena budaya bahari yang dihadapi oleh generasi muda ditentukan oleh faktor dan keadaan yang ada pada generasi muda itu sendiri serta kondisi masyarakat yang bersangkutan
Perkembangan masyarakat Indonesia dewasa ini mengalami perubahan-perubahan sebagai dampak arus globalisasi, masalah yang dihadapi adalah terbatasnya fasilitas di satu pihak dan meluapnya aspirasi di lain pihak, sehingga menimbulkan Masalah-masalah yang dihadapi generasi muda saat ini,salah satunya adalah minimnya pengetahuan generasi muda ini tentang budaya bahari bangsa, yang sebenarnya sudah ditanamkan oleh para leluhur kita ratusan tahun yang lalu.
Pada hakekatnya permasalahan dalam hal menyiapkan generasi muda yang berbudaya bahari tidak terlepas dari unsur-unsur pembinaan, maka secara umum pola yang digunakan adalah menanamkan budaya bahari tersebut, dengan cara memasyarakatkan budaya sebagai bangsa bahari dalam jiwa generasi muda
Bahwa penanaman budaya bahari yang dirasakan saat ini merupakan kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan pengetahuan dan membangkitkan pemahaman serta kesadaran bagi generasi muda akan pentingnya laut bagi kehidupan bangsa dan Negara. Kegiatan tersebut diharapkan dapat membangkitkan dan menumbuh-kembangkan budaya bahari bangsa terutama dikalangan generasi muda.
Upaya penanaman budaya bahari pada hakikatnya merupakan pangkal dari membudayakan pembangunan kelautan. Upaya penanaman budaya bahari melalui pengenalan, pemahaman, kesadaran dan peningkatan kecintaan generasi muda pada budaya bahari harus dimulai sejak dini agar keinginan dan keyakinan untuk mencintai lautan dapat berkembang dalam kehidupan bangsa mendatang.
Dengan dibangunnya miniatur arsipel di TMII merupakan salah satu cara untuk membudayakan jiwa bahari bangsa kepada para generasi muda sejak dini. Para orang tua yang penat akan rutinitas pekerjaan sehari-hari dapat berwisata melepas kejenuhan dengan membawa anak-anak di TMII. Dengan ini setidaknya anak-anak kecil dapat mengenal sejak dini tentang bangsa mereka sebagai negara kepulauan yang berbasis pada budaya bangsa bahari yang besar.
Saat menggambar nantinya, diharapkan mereka tidak akan lagi menggunakan pola gambar dua buah gunung dengan matahari ditengahnya dan pematang sawah disekelilingnya dengan pak tani yang sedang mencangkul sawah. Tetapi menggambar sebuah kapal besar yang sedang berlayar ditengah samudra dan matahari diatasnya dengan seorang kapten kapal mengepalkan tinjunya.
Pada akhirnya saya mengucapkan dirgahayu ke-40 kepada Taman Mini Indonesia Indah, semoga keberadaannya ditengah-tengah kita tetap menjadi inspirasi bagi kemajuan bangsa ini, khususnya kepada generasi muda. Karena kelak generasi muda inilah yang akan menerima estafet kepemimpinan dinegeri ini, negeri yang kita cintai bersama.
Semoga bermanfaat.