Bencana Kabut Asap, Apa Dampaknya?
Dampak kebakaran yang sangat dirasakan manusia berupa kerugian ekonomis yaitu hilangnya manfaat dari potensi hutan seperti tegakan pohon hutan yang biasa digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani dan rekreasi. Kerugian lainnya berupa kerugian ekologis yaitu berkurangnya luas wilayah hutan, tidak tersedianya udara bersih yang dihasilkan vegetasi hutan serta hilangnya fungsi hutan sebagai pengatur tata air dan pencegah terjadinya erosi.
Dampak global dari kebakaran hutan dan lahan yang langsung dirasakan adalah pencemaran udara dari asap yang ditimbulkan mengakibatkan gangguan pernapasan dan mengganggu aktifitas sehari-hari, bencana kabut asap selalu mewarnai langit Indonesia setiap tahunnya, terutama di bagian Kalimantan dan Sumatera.k
Penyakit ISPA Terus Meningkat
Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) adalah penyakit yang akan langsung dirasakan saat bencana kabut asap terjadi. Warga setempat dipaksa menghirup udara yang bercampur dengan kabut asap dari hutan yang terbakar entah sengaja atau pun tidak.
Penderita ISPA paling banyak adalah anak-anak dan lansia, yang memang merupakan usia rawan terkena infeksi saluran napas. Meski pun demikian tidak tertutup kemungkinan bahwa warga usia dewasa pun akan terkena ISPA jika harus terus-menerus menghisap udara yang berasap.
Aktivitas Sehari-hari Terganggu
Banyak sekali jumlah sekolah yang terpaksa diliburkan berminggu-minggu akibat bencana kabut asap ini. Bayangkan saja betapa besarnya kerugian negara akibat hal ini, para siswa yang seharusnya mendapatkan ilmu harus libur karena kabut asap.
Saat ini daerah terdampak paling parah adalah Palembang dan Indralaya Kab. Ogan Ilir disana, ketebalan kabut asap sudah sangat mengganggu jarak pandang di jam-jam tertentu yakni mulai pukul 06.00 dan 17.00. Dengan demikian, kegiatan warga sehari-hari menjadi terganggu dan temponya menjadi lambat.
Mencemari Udara Negara Tetangga
Satu lagi yang paling mengusik yaitu Indonesia juga harus mengakui bahwa ikut mencemari udara negara tetangga di sekitarnya seperti Singapura dan Malaysia. Indonesia memang salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di dunia, tetapi jika terus terbakar seperti ini apa yang terjadi.
Negara ini tidak lagi menjadi salah satu paru-paru dunia, tapi malah menjadi salah satu negara yang mencemari dunia dengan asapnya. Untuk itu, bersama-sama harus segera mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini.
Itulah dampak-dampak jangka pendek yang bisa terjadi saat bencana kabut asap di Indonesia belum juga teratasi. Sebenarnya, tidak hanya dampak jangka pendek saja, dampak jangka panjang berupa penyakit akibat radikal bebas pun sudah mengintai warga. Alangkah baiknya pemerintah segera memperbaiki regulasi dalam pemeliharaan hutan, sehingga bisa mengontrol penuh pembukaan lahan di sana jadi pembakaran hutan bisa dihindari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H