Mohon tunggu...
Prof Dr Apridar SE M Si
Prof Dr Apridar SE M Si Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Syiah Kuala

Guru besar ilmu ekonomi studi pembangunan Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (apridar@unsyiah.ac.id)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

BUMN Benteng Ekonomi Digital UMKM

1 November 2022   08:00 Diperbarui: 2 November 2022   18:43 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UMKM yang membidangan pangan, hendaknya perlu diberi kesempatan serta penggunaan teknologi yang tinggi. Proses produksi dengan teknologi yang mumpuni sangat perlu ditingkatkan pada UMKM tersebut. Sementara proses produksi secara tradisional perlu dilepas secara bertahap dengan mengunggunakan teknologi yang lebih efektif dan efisien. Kesamaan langkah dalam membangun perekonomian sangat diperlukan untuk membangun bangsa secara bertahap.

Program karya kreatif dari berbagai UMKM seperti batik tradisional, berbagai ukiran karya seni sangat penting dilindungi dengan cara mematenkan karya seni mereka. Sinergisitas dalam membangun perekonomian bangsa sangat diperlukan. UMKM bergerak bidang apapun perlu mendapat dukungan yang sama agar mampu berjalan dan berkembang. Peluang sekecil apapun yang kita peroleh, sangat penting untuk kita atualisasikan dalam produk yang nyata.

Berbagai kebutuhan dasar dari pemerintah sudah tidak saatnya lagi diorder dari perusahan besar. Seperti, Catering, ATK, alat pembersih dan lain sebagainya, hendaknya harus menjadi barang pasukan dari UMKM.

Sudah tidak masanya lagi memberikan dukungan berlebih kepada para pengusaha yang lebih besar. Perusahaan besar sudah harus mandiri dan mampu untuk berkempetisi secaranyata dengan pergulatan dunia usaha nyata dilapangan. Kesamaan pandang dalam membangun perekonomian sudah saatnya kita kuatkan solidaritasnya.

Keinginan bersama untuk membangun perekonomian melalui UMKM merupakan kekuatan besar dimana ada 175 Juta atau 65 persen penduduk Indonesia bergerak dibidang UMKM. Kekuatan yang maha dahsyat tersebut merupakan potensi yang tidak perlu diragukan lagi untuk membangun perekonomian Indonesia. Apapun bidang yang digeluti UMKM perlu mendapat dukungan dari masyarakat. Kesamaan pandang yang demikian perlu kita lahirkan dalam komitmen bersama untuk membangun bangsa yang kita cintai ini.

Sinergisitas dalam membangun UMKM seharusnya menjadikan model pembangunan berkelanjutan yang perlu diterapkan secara nyata di negara kita. Semangat untuk membangun UMKM bidang apapun yang digeluti harus melahirkan jasa atau produk yang bermanfaat bagi masyarakat.

Perhatian serius yang diberikan menjadi suatu keharusan, agar keterpaduan dapat terbentuk dengan baik dan benar. Membina UMKM harus menjadi program prioritas dengan harapan terbentuknya fondasi ekonomi yang tangguh. Semua kekuatan seharusnya diarahkan untuk membangun sinergisitas UMKM Indonesia yang lebih produktif.

Semangat untuk membangun UMKM yang inovatif dan berkelanjutan harus menjadi prioritas. Dimana keinginan untuk berproduksi dengan tingkat inovasi yang baik, akan menciptakan peluang baru dalam berkompetisi.

Unsur inovasi harus tetap dimunculkan secara optimis. Dimana kita harapkan roh utama dari UMKM akan muncul dengan sendirinya dalam setiap proses produksi. Kejujuran yang menjadi kata kunci dalam menjalankan roda usaha harus menjadi prioritas yang tidak dapat ditawar.

Rasulullah Muhammad SAW merupakan seorang pebisnis jujur yang ulung dan sukses, bermula dari mental kemandirian dan pantang menyerah sejak kecil telah hidup berdikari sebagai pengembala kambing untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Usia 12 tahun sudah berwirausaha bersama pamannya Abu Thalib ikut dalam rombongan dagang ke Suriah (Syam).

Di usianya 17 tahun sudah mahir berdagang tidak hanya ke Syam, namun beliau sudah menjadi pemimpin kafilah dagang ke Yordania, Busra Bahrain, Irak, Hijaz dan Yaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun