Membangun ekonomi yang sesuai dengan kententuan syariah, menjadi suatu keharusan. Namun yang lebih penting harus diperhatikan dengan seksama yaitu jangan sampai memberikan label secara syariah, namun pelaksanaan dilapangan justru jauh dengan tuntutan syariah sehingga tidak mampu menggapai  keberkahan. Seharusnya bila mengadopsi sitem syariah, tentu transaksi yang dibangun akan memperoleh kebajikan yang dapat menyejahterakan umatnya di dunia maupun akhirat.
Konsep keumatan sudah mulai dilakukan oleh Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen Aceh yang memiliki pesantren kampus. Dibawah payung hukum koperasi kampus tersebut melaksanakan aktivitas bisnisnya yang berbasis kepada pesantren kampus sebagai modal utamanya. Prilaku jujur dengan kegigihan untuk membangun usaha sudah mulai terlihat perkembangan yang menjanjikan. Pola mulia yang dikembangkan oleh yayasan kebangsaan tersebut digunakan sebagai tempat praktek bagi kaum intelektual milenial yang sedang menimba ilmu pengetahuan dengan tekun.
Bireuen sebagai kota juang yang pernah dijadikan sebagai tempat menyusun strategi pengusiran penjajah dari tanah air Indonesia oleh presiden Soekarno, harus menjadi pelopor dalam berbagai aktivitas pembangunan bangsa dan negara. Kehidupan masyarakat yang banyak bergerak di bidang bisnis, merupakan salah satu profesi yang dilaksanakan secara turun menurun di daerah tersebut. Penobatan Bireuen sebagai kota santri, merupakan bahagian dalam melanjutkan perjuangan untuk membangun bangsa dan negara yang lebih tinggi peradabanya.
Untuk dapat menguasai suatu bangsa, maka langkah utama yang harus dikuasai adalah perekonomiannya. Sehingga tidaklah berlebihan, apabila pesantren besar yang berada di kota juang tersebut dijadikan sebagai pusat kegiatan ekonomi keumatan. Dengan menerapkan sistem syariah yang baik dan bijak, tentu akan memperoleh  keberkahan usaha yang baik dan berkelanjutan. Menjadikan pesantren sebagai pusat ekonomi umat, merupakan langkah tepat dalam memerangi berbagai prilaku kecurangan  kegiatan muamalah masyarakat.
Pesantren yang didalamnya terdapat generasi milenial yang sedang ditempa sebagai penerus pemimpin bangsa, harus dibekali dengan berbagai strategi perdagangan yang mumpuni agar memiliki ketangguhan untuk mengarungi kehidupan keras dalam berkompetisi. Kemampuan ekonomi merupakan benteng yang baik dalam mengawal keselatan iman menuju ketakwaan. Moga dengan dijadikan pesantren sebagai lokomotif ekonomi umat, akan semakin mudah kita menggapai kesuksesan baik didunia maupun diakhirat kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H