Mohon tunggu...
Apriansyah Bintang
Apriansyah Bintang Mohon Tunggu... Guru - htrps://www.diskursusislam.wordpress.com

Cuma manusia biasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Salah Kaprah KBM Online

23 Maret 2020   14:58 Diperbarui: 23 Maret 2020   15:01 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maah aku ada tugas matematika, pah tolong isikan tugas bahasa Inggris, mamah apaan sih maksud pelajaran ini? dan seterusnya dan seterusnya.

Dimasa Wabah Corona ini banyak sekali orangtua yang mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan oleh sekolah secara online dan wajib dikumpulkan sebelum jam sekian atau mendapatkan tugas tambahan.

Hal ini tentu menjadi beban tersendiri bagi orang tua murid yang biasa menerima bersih hasil pendidikan yang diberikan oleh guru di sekolahnya masing-masing, juga menjadi beban tersediri bagi murid karena mendapat tekanan langsung dari orang tuanya yang merangkap menjadi guru.

Dalam hal ini tentu pola penugasan seperti itu kuranglah tepat, karena di sana ada beberapa hal yang seharusnya menjadi tugas guru di sekolah menjadi hilang. Apakah itu?

Tatap muka dan mengajarkan pelajaran.

Ya benar, tatap muka antara guru dan murid dan proses penjelasan langsung dari guru kepada murid adalah salah satu mantra ajaib dalam psikologi yang membuat murid lekas paham, dan interaksi tersebut mengurangi murid untuk bermalas-malasan dalam hal pelajaran. Karena di sana ada interaksi antara guru dengan murid dan murid dengan murid.

Sedangkan laporan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia bahwa banyak orangtua dan murid yang mengeluhkan banyaknya tugas, dan tentunya tugasnya tidak menyenangkan.

Masalahnya ada 2:

1. Banyak Tugas

2. Tugas tidak menyenangkan.

A. BANYAK TUGAS

Saya punya anak kelas 6 SD diberikan tugas menjawab soal-soal sekitar 30 soal, dikalikan sehari 3 pelajaran menjadi 90 soal, bisa dibayangkan soal sebanyak itu harus diselesaikan oleh murid dengan batas waktu yang telah ditentukan (biasanya siang). Pasti yang ada anak akan tertekan satu sisi oleh soal sisi yang lain oleh orang tua yang lebih galak 5x lipat dari gurunya.

Belum lagi oleh buruknya kualitas gambar yang difoto oleh sekolah ke Group Orangtua Murid, dan ada variabel lain-variabel lainyang membuat kurang tepatnya pelaksanaan KBM Daring seperti ini.

Mungkin lebih tepatnya ini adalah Tugas Daring bukan KBM Daring.

B. TIDAK MENYENANGKAN

KBM Daring yang banyak dilakukan di masa wabah Corona ini banyak yang kurang menyenangkan, antara lain adalah pola KBM yang hanya memberikan tugas tanpa melupakan unsur yang penting, yaitu tatap muka dan penjelasan guru.

Mungkin banyak pula yang menggunakan cara kurang menyenangkan ini disebabkan beberapa faktor, antara lain Koneksi Internet yang masih buruk, minimnya dana, atau memang tidak ada keinginan merubah ke arah yang lebih baik.

Di sinilah tugas Pemerintah untuk mengingatkan sekolah bahwa KBM Daring tidak melulu tugas, bisa melalui cara berikut ini:

Pembelajaran Bahasa Arab Online untuk kelas XI IPS 2 SMA Islam Al Azhar 4 Kemang Pratama Bekasi pada hari Senin, 23 Maret 2020 pukul 09.15 - 09.45 wib di tengah Wabah Covid-19 yang melanda Indonesia.

Alhamdulillah pembelajaran berlangsung dengan tertib, nyaman dan anak-anak terlihat sangat semangat dibandingkan dengan belajar di kelas. Namun meski demikian pembelajaran ini harus terus diulang-ulang karena Bahasa akan lupa jika tidak diulang-ulang.

KBM yang menyenangkan akan membuat murid nyaman, dan tidak merasa dikejar banyak tugas. Pun meski ada tugas banyak bisa dikemas dengan Google Classroom yang lebih kekinian.

Demikian curhat saya sebagai orangtua dan sekaligus guru. Semoga kreatifitas guru dan sekolah menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun