Dinas Kesehatan Kota Depok mencatat tingginya angka krisis kesehatan mental remaja di Depok yang disebabkan oleh beban sosial yang berlebihan. Data terbaru di tahun 2019 menunjukkan bahwa rumah sakit menerima jumlah kunjungan gangguan jiwa sebesar 9.729 dalam setahun. Pada tahun sebelumnya, bahkan, di tahun 2018, data menunjukkan angka yang terlampau tinggi, yaitu di angka 19.884 kunjungan pada rumah sakit. Data ini masih belum didukung dengan kunjungan puskesmas.
Diketahui bahwa ini disebabkan oleh masih banyak masyarakat yang berpandangan buruk terhadap penderita gangguan jiwa, yang disebutkan secara langsung oleh Zakiah, Kepala Seksi Pelayanan Dasar dan Pelayanan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Depok.Â
Seperti fenomena gunung es, masalah kesehatan mental masih menjadi masalah yang terus tinggi, namun seakan terbenam. Keluarga sering tidak peduli dengan orang yang dicintai yang memiliki penyakit mental, khususnya kepada anak dan remaja mereka. Ketika mereka benar-benar secara medis dianggap mengalami penyakit mental, maka mereka harus dirahasiakan karena menganggap penyakit mental sebagai hal yang memalukan bagi keluarga, apalagi jika terjadi kepada anak yang masih muda.
GANGGUAN MENTAL DAN BEBAN SOSIAL
Di Depok, tercatat 10 jenis gangguan mental, yakni gangguan mental anak dan remaja, keterbelakangan mental, gangguan neurotik, gangguan depresi, gangguan bipolar, gangguan psikotik akut, skizofrenia dan gangguan psikotik kronis lainnya, gangguan psikotik akut, gangguan penggunaan napza dan gangguan mental organik. Gangguan mental yang terjadi, khususnya pada remaja, diketahui disebabkan oleh beban sosial, beberapa contohnya adalah pelecehan masa kecil, trauma, atau pengabaian, isolasi sosial atau kesepian, mengalami diskriminasi dan stigma, termasuk rasisme, kerugian sosial, kemiskinan atau utang.
Apriansyah yang merupakan Mental Health Advocate  berusaha untuk menjembatani masalah yang mungkin terjadi pada remaja di Depok melalui platfrom IG @sahabatwellbeing.id dimana platfrom ini berguna sebagai tempat untuk sharing,caring dan helping dalam masalah mental health. Selain itu Kak Apri juga mensosialisaikan ke beberapa sekolah SMP di Depok terkait pentingnya mengenali dan menjaga mental Health pada fase remaja ini. Diharapkan dengan adanya platfrom dan sosialisasi ini kedepan dapat bekerja sama dengan isntansi terkait agar masalah kesehatan mental di Depok dapat berkurang dan remaja dapat menjalani aktivitas dengan semestinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H