Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Beberapa Hal Kebodohan yang Dilalukan Pendaki

8 Januari 2017   23:35 Diperbarui: 8 Januari 2017   23:55 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini mendaki gunung telah menjadi tran, banyak orang yang mendaki gunung karna mungkin mereka suka mendaki dan banyak pula yang mendaki gunung hanya ikut ikutan saja,mungkin karna ingin di bilang keren karna mendaki gunung. Tapi saat ini banyak pendaki gunung khususnya yang baru baru mendaki gunung mengabaikan keselamatan yang mengakibatkan pendaki banyak yang kehilangan nyawa karna kurangnya mental dan ilmu untuk mendaki gunung. kali ini saya akan membahas tentang kebodohan yang sering di lakukan pendaki yang mengakibatkan pendaki kehilangan nyawa

1.sok jagoan

sifat sok jagoan ini paling sering menimbulkan kehilangan nyawa pendaki, dengan alasan ingin mencoba tantangan, para pendaki pemula ini mencari jalur di luar jalur resmi, parahnya lagi kalau pendaki tersebut melakukanua tanpa kemampuan navigasi. Misalnya tidak bisa menggunakan peta atau tidak mengerti cara mencari arah di kompas. Hal tersebut sangat berbahaya karna mereka melakukan perjalanan di luat jalur yang sudah di tetapkan, alhasil petualangan mereka banyak berakhir di jurang,kedinginan,kelaparan dan di tandu oleh porter setempat yang berujung dengan kematian. Hal tersebut juga dapat merusak alam dengan cara membesut jalur sendiri.

2.buruknya menejemen logistik.         banyak menset pendaki beranggap an kalau di gunung paling mudah memakan yang instan, misalnya mie instan. Hal ini salah besar karna mendaki gunung termasuk kegiatan yang melelahkan dan menghabiskan 4.000 kkal, beda jauh dengan kegiatan sehari hari yang hanya membutuhkan 2.000 kkal. Pendaki tersebut biasanya beranggapan memakan mie instan akan lebih praktis dan lebih mudah di buat, padahal memakan mie instan tidak akan membuat daya tubuh Kita semakin kuat. Karna tidak akan bertahan lama, kita harus siap logistik yang benar agar tubuh kita bener benar fit untuk mendaki gunung, misalnya nasi,tempe,tahu,sayur-sayuran dll. Memakan makanan yang bergizi dalam membuat daya tubuh Kita semakin kuat dan tidak mudah lelah ketika sedang mendaki.

3.pergi dengan rombongan besar

pergi mendaki dengan rombongan besar tidak busa membuat kita lebih aman, malah mendaki gunung dengan beramai-ramai akan lebih merepotkan lebih sulit membagi logistik dan menejemen  perjalanan. Ideal nya mendaki gunung biasanya 4 atau 6 orang. Dengan jumlah tersebut lebih mudah untuk mengatur logistik. 

4.hipotermia di sangka kesurupan

Apabila mendaki gunung hanya bermodalkan semangat dan tidak mengerti tentang p3k. Ini sangat mengkhawatirkan. Karna kalau tidak mengerti gejala gejala di gunung akan salah kaprah, misalnya ketika rombongan kita terjadi hipotermia gejala sangat kedinginan dengan badan yang gemeteran, tidak bisa dibajak komunikasi dan ngomongnya sudah melantur, banyak kejadian pendaki pemula berfikir kalau penderita hipotermia mengalami kesurupan, bukanya di tangani dengan di ganti bajunya dan di hangat kan malah membacakan doa, gejala hipotermia sering kali memakan korban, maka dari itu kalau ingin mendaki gunung pelajari dengan cermat tentang gejala gejala yang sering terjadi di gunung agar tidak salah kaprah dan bisa menanganinya.

5.aku si cepat 

kebanyakan pendaki pemula melakukan pendakian gunung ajang balapan, mereka melakukan perjalanan dengan depan agar bisa lebih cepat sampai ke puncak, alhasil saat melakukan perjalanan turun, dengan tenang a yang habis dan sering terjadi keselo pada kaki karna saat menanjak gunung tergesa gesa, kalau sudah terjadi seperti itu sudah sangat susah, karna mendaki dan menuruni gunung sangan bertopang dengan kekuatan kaki,  dan apabila kaki sudah mengalami cidera, sangat Sulit untuk melanjutkan perjalanan

terimakasih semoga dapat bermanfaat bagi yang ingin mendaki, selalu utamakan keselamatan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun