Roncean telaga yang mengalir dari dua mata air, di ronce tangan halus yang selalu menampung aliran telaga itu
Perempuan bertangan halus meronce penuh hati-hati karena tetesan telaga itu  rapuh, seperti sebutir  telur yang jatuh ke Bumi, meski perlahan niscaya retak
Roncean telaga yang turun dari dua mata air akan ia persembahkan untuk belahan jiwa
"Terimalah roncean ini, aku meroncenya siang dan malam hanya untukmu".
Catatan: Tayang di Secangkir Kopi BersamaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H