Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi Mengiba

21 Oktober 2020   12:21 Diperbarui: 21 Oktober 2020   12:27 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panas menyengat, meretakkan tanah kering berdebu.

Sepertinya hujan tak pernah turun di tempat itu, meski rintik tipis-tipis.

Mentari memanggang tanah gersang, semakin kering kerontang.

Tanah itu butuh guyuran hujan, tipis pun tak mengapa penghilang dahaga.

Tunas-tunas enggan tumbuh, begitu dahsyat terik mentari.

Seandainya tanah gersang diguyur hujan, niscaya tunas muda tumbuh dengan sempurna.

Haruskah bumi mengiba? Mengemis curahan hujan? Ahhh

ADSN1919

Tayang di secangkirkopibersama.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun