Pada saat  Dahayu berusia 3 tahun, ketika para sesepuh mengumpulkan anak berambut gimbal untuk di ruwat, orangtua Dahayu memilih menyembunyikan Dahayu, mereka pergi keluar kota selama 1 minggu.
Masyarakat sebenarnya sudah curiga dengan sifat Dahayu yang berbeda dengan anak seusianya, ciri-ciri anak berambut gimbal ada pada  Dahayu.
Semakin bertambah besar, sifat Dahayu tidak terkontrol, bila keinginan tidak dituruti dia akan mengamuk dan menangis tak berhenti, sampai keinginannya tercapai.
Dari usia 1 tahun Dahayu sudah dikenalkan ke gawai, karena hanya gawai yang membuat dia diam. Sampai beranjak besar setiap hari Dahayu ditemani laptop dan gawai, entah apa yang dilihatnya karena ayah dan ibunya tidak pernah mengecek apa yang ditonton anaknya. Mereka berfikir yang penting Dahayu diam.
Usia 9 tahun Dahayu sudah terbiasa menyiksa binatang, seperti ayam, kucing bahkan burung Merpati peliharaan bapaknya. Para pembantu tidak ada yang berani melarang karena pasti akan ditendangnya
Orang tua Dahayu sudah kewalahan dengan sifat anaknya, atas saran istrinya, maka Paijo mengaku pada sesepuh Desa bahwa anaknya berambut gimbal dan setuju bila Dahayu harus di ruwat. Karena biasanya anak berambut gimbal setelah rambutnya dipotong sifatnya akan berubah. Harapan Paijo dan Darmi setelah rambut gimbal Dahayu dipotong, dia akan menjadi anak yang baik.
Setiap tahun, daerah tempat tinggal mereka selalu mengadakan ruwatan atau pemotongan rambut gimbal, dengan dipimpin oleh orang yang dituakan di daerah itu.
Syarat anak berambut gimbal boleh mengikuti ruwatan itu ketika berusia 3 tahun, karena mereka bisa meminta dan mengatakan sendiri apa yang mereka inginkan dan  orang tua wajib memenuhi keinginan anaknya, apapun itu agar rambut gimbal yang dipotong tidak tumbuh lagi.
~~~
Minggu pagi, di  Desa daerah Dataran Tinggi, tempat tinggal keluarga Paijo, yang biasanya sepi tampak ramai. Pagi itu sebanyak 19 anak berambut gimbal akan di ruwat. Anak-anak lain, jauh-jauh hari sudah menyebutkan keinginannya, ada yang minta es krim rasa melon, sepeda warna ungu, uang 100 rupiah, mobil-mobilan berwarna kuning dan biru dan masih banyak permintaan lainnya.  Semua orang tua  peserta ruwatan sudah menyiapkan keinginan anaknya masing-masing.
Hanya Dahayu yang belum menyebutkan keinginannya, dia hanya  tersenyum penuh arti ketika orang tuanya menanyakan keinginannya.