Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Legenda Baridin dan Ratminah (Cinta Ditolak Dukun Bertindak)

12 Oktober 2020   08:04 Diperbarui: 12 Oktober 2020   08:15 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur saja, aku mendapat ide menulis seringnya ketika sedang beraktifitas di kamar mandi dan menjelang tidur. Puisi atau cerita sering mengganggu pikiranku, mereka seperti memaksa untuk aku tuturkan lewat tulisan. 

Entah kenapa, sosok Ratminah pagi ini seperti memaksa untuk aku tuliskan kisahnya. Cerita Baridin dan Ratminah ini ditulis oleh Budayawan asal Cirebon, H. Abdul Adjib.  Selain dalam bentuk buku, masyarakat Cirebon bisa menikmati cerita ini lewat Tarling dan teater. Dan sekarang sudah di Filmkan dan pertama kali diputar di Cirebon

Aku pernah memerankan sosok Ratminah ketika malam kreasi sewaktu pramuka dulu, setiap regu harus menampilkan kesenian, dan regu kami memilih cerita Baridin dan Ratminah. Teman satu tenda tidak ada yang mau tampil sebagai pemeran utama dengan alasan malu. Mau tidak mau aku memerankan sosok Ratminah dan temanku menjadi Baridin. 

Banyak yang takut ketika aku memerankan sosok Ratminah, jujur saja waktu itu aku tidak tau kisah  Baridin dan Ratminah itu melegenda, khususnya di Cirebon dan Brebes. 

Jika di Eropa punya cerita kisah romantis Romeo dan Juliet, di Persia ada kisah Qais dan Laila, maka di Cirebon ada kisah Baridin dan Ratminah. 

Baridin dan Ratminah adalah kisah klasik cinta bertepuk sebelah tangan karena perbedaan status. 

---

Diceritakan Baridin adalah sesosok pemuda miskin yang bekerja serabutan dan tinggal berdua bersama ibunya yang bernama mbok Wangsi seorang buruh tani.

Baridin bertemu dengan wanita cantik dan jatuh hati pada wanita  yang bernama Suratminah biasa dipanggil Ratminah. Anak keluarga kaya raya. Memang jika cinta datang tak peduli akan status dan siapa yang dicintai, begitupun dengan Baridin. Ia memaksa ibunya untuk melamar Ratminah pada orangtuanya, karena Baridin ingin memiliki Ratminah seutuhnya.

Tapi sayang seribu sayang, Ratminah perempuan yang dicintainya menolak mentah-mentah lamaran Baridin. Ratminah melempar hantaran  yang sedang dipegang mbok Wangsi. Bahkan Ratminah berani meludahi mbok Wangsi.

Mereka pulang dengan merasa terhina. Mbok Wangsi menerima perlakuan Ratminah dengan ikhkas, tapi tidak dengan Baridin, sakit hati bercampur dendam di hatinya, ia tak terima ibunya dihina. Cintanya yang besar berubah menjadi rasa benci teramat sangat.

Mpok Wangsi selalu memberi semangat dan menasehati Baridin agar tidak dendam pada Ratminah, dan  mengajak kembali melamar Ratminah lagi tapi Baridin menolaknya. Yang ada dipikiran Baridin bagaimana cara membalas sakit hatinya.

Tidak berapa lama, Baridin menemui temannya yang bernama Gemblung. Pada temannya itu ia menceritakan tujuan menemuinya, yaitu ingin berguru. Baridin dengan semangat belajar ilmu pengasihan, sampai akhirnya oleh Gemblung, Baridin diberi jimat pemikat yaitu Jaran Goyang. 

'Menurut Wikipedia, Jaran Goyang adalah salah satu bagian dari sastra lisan yang berupa mantra-mantra berjenis pengasihan. Berkembang di masyarakat Suku Osing di Banyuwangi Jawa Timur dan berkembang di Daerah Jawa Barat'

---

Pelet Baridin bereaksi dengan cepat, Ratminah yang awalnya membenci Baridin, tiba-tiba tumbuh rasa cinta. Cintanya begitu mendalam setiap hari wajah Baridin selalu muncul dimatanya. Makan tidak enak dan tidurpun tak nyenyak, wajah Baridin bagai hantu yang selalu muncul setiap saat.

Karena tidak tahan menahan rindu pada Baridin, Ratminah mendatangi Baridin dirumahnya. Sebenarnya Baridin senang melihat wanita pujaan hatinya ada di depan mata, tapi dendam mengalahkan rasa cintanya. 

Baridin menolak mentah-mentah ketika Ratminah mengatakan cintanya. Baridin ingin Ratminah merasa sakit hati seperti yang ia rasakan ketika dulu melamar Ratminah dan ditolaknya. 

Setiap hari Ratminah ke rumah Baridin, menyatakan rasa cintanya, tapi Baridin selalu menolaknya. Ratminah seperti orang linglung dan menjadi gila karena pengaruh ilmu pelet, setiap hari hanya Baridin yang ada dipikirannya. 

Ratminah tidak mau makan, sampai jatuh sakit, hanya Baridin yang selalu disebutnya sampai ia meninggal dunia tanpa pernah menikah dengan Baridin.

Foto m.youtube.com
Foto m.youtube.com
Pun demikian dengan Baridin, ia meninggal dunia dalam kondisi tidak menikah. Dan mereka di makamkan bersebelahan di Daerah Jagapura  Kabupaten Cirebon.

---

Itulah kisah cinta Baridin dan Ratminah, Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini diantaranya:

1. Tak perlu menilai orang dari statusnya karena dimata Sang Pencipta semua sama.

2. Tak perlu menghina orang lain meski kita tidak suka.

3. Menghargai orang yang lebih tua apapun statusnya.

4. Tak perlu takabur karena semua hanya titipan.

ADSN1919

Catatan tayang di Secangkirkopibersama.com dengan sedikit perubahan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun