Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku, Engkau, Dia, dan Mereka

17 Agustus 2020   22:53 Diperbarui: 17 Agustus 2020   23:18 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia yang selalu mengatakan bahwa sesungguhnya engkau dan aku adalah kita. Dia yang terus mengiringi langkah engkau dan aku menyusuri jalanan sunyi untuk menuju ke arahNya.

Sekarang, setelah engkau mendengar kisahku tentang Dia dalam puisi penuh makna ini, tariklah nafasmu dan hembuskan secara perlahan-lahan sambil engkau pejamkan kedua mata duniamu.

Buka mata hatimu dan lihatlah sekelilingmu dengan cinta, agar engkau mampu melihat Dia yang tadi kuceritakan kepadamu.


ADSN1919

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun