Puisi ini sengaja aku sembunyikan dari kata-kata, biarlah tiada yang tahu, sebuah kata tersimpan dibalik lidah, biar aku dan engkau yang tahu.
Desiran angin terasa dingin terkadang menghangatkan, mengingatkan pada titik rindu tak berujung, bergelinjang ritual cinta.
Aku ingin puisi tersembunyi ini menemui titik penantian, membuka mata, merekah senyuman berhias riuh tepuk tangan, andai sebuah mimpi, tak ingin aku terbangun dari mimpi indah itu.
Aku ingin tetap terpejam, sampai ada kecupan di jari jemari, berbisik mantra cinta, dan berkata; "Ini bukan mimpi"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI