Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Lelaki Sampan

25 Agustus 2019   16:20 Diperbarui: 4 September 2019   14:58 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Warkasa1919 & ADSN1919

Aku rasakan Jemari tangannya menyentuh bokongku saat dia membantuku naik ke atas batang kayu yang licin itu, entah kenapa darahku berdesir dan merasakan sensasi kehangatan yang beda, saat kedua tangan lelaki bermata tajam itu sedikit meremas bokongku saat membantuku naik ke atas permukaan batang kayu besar itu.  

Setelah aku berhasil naik ke atas batang kayu, ku lihat ia mengambil tas kerjaku yang masih tertinggal di atas sampan itu, setelah dengan susah payah, akhirnya lelaki sampan itu berhasil naik ke atas batang kayu besar yang tumbang di tepian sungai ini. Perlahan dia bergerak ke tempatku yang duduk yang menunggunya, untuk masuk ke dalam Hutan larangan bersamaku.


~bersambung~

Bahan bacaan : 1

Catatan : Di buat oleh, Apriani Dinni dan Warkasa1919. Baca juga Aku dan Wanita Cantik di atas Sampan yang di buat oleh Warkasa1919. Jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun