"Sayang, kamu lagi apa?" Terdengar suara si Mas di ujung sana.
"Masih ada materi say, lanjut kelompok aku diskusi, satu jam lagi selesai mas, " kataku berbisik, karena pemateri sedang bicara.
"Oh ya udah lanjut,"
"Ada apa Mas? Putri baik-baik aja kan?"
"Iya."
Lima belas menit kemudian  suamiku mengirim vidio dan kulihat putri cantik kita sedang menangis, terdengar suaranya sangat menyayat hati.
"Mau telepon bunda, mau telepon bunda," rengeknya sambil guling-guling di pembaringan.
"Bunda sedang sibuk sayang," terdengar suaramu menenangkan putri kecil kita.
Aku melihat putri kita tambah keras tangisannya. Tak terasa mataku berkaca-kaca, merasa bersalah meninggalkan mereka berdua di rumah, sedang aku tugas di luar kota selama 4 hari.
Kalau bukan karena tugas dari kantor, tak mungkin aku tega meninggalkan mereka berdua di rumah. Dan si mba yang biasa menjaga putri kami sedang izin karena anaknya sakit, mau tidak mau suamiku izin dari kantornya dan mengerjakan pekerjaan kantor di rumah sambil menjaga putri kami.