Maafkan aku nak, kalau bukan sedang diskusi dan bunda jadi juru bicara, Â mungkin bunda sudah keluar ruangan untuk bicara denganmu putri kesayangan bunda, bisik hatiku.
Tak lama suamiku mengirim pesan padaku, intinya menenangkan agar aku fokus pada tugas terlebih dahulu, ah suamiku memang pengertian dan dia merasakan kegalauan hatiku. Dan dia bisa menjaga putri kami yang usianya bari 5 tahun dengan baik. Dia sering mengirim foto kegiatan dengan putri kami, entah itu sedang makan, minum susu atau sedang tidur dan itu membuat aku tenang.Â
Alhamdulillah suamiku sangat mendukung karir aku istrinya hanya satu pesannya, 'jaga diri baik-baik, jaga hati dan dirimu buat mas seorang.' Aku akan selalu ingat pesan suamiku itu.
Akhirnya  diskusi alot selesai juga, aku cepat-cepat keluar ruangan tak sabar aku VC dengan suamiku, terlihat paras anakku yang cantik langsung ceria melihat wajah bundanya.
"Paaaa, itu bunda," katanya sambil tertawa senang. Kami melepas kangen sambil tertawa-tawa dan mendengar cerita putri cantik kita, sampai putri kami lelah sendiri dan tertidur. Terlihat matamu memendam kerinduan padaku dan aku melepas kangen dengan si Mas suamiku, tapi biarkan jadi rahasia  aku dan si Mas tersayang.
ADSN1919
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H