Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan, Jaga Dia untukku

24 Juli 2019   08:11 Diperbarui: 24 Juli 2019   09:05 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hanya pada yang Maha Kuasa ku titipkan  engkau
Semoga engkau terjaga dari hal yang tak semestinya
Pandanglah yang mesti engkau pandang
Dengarlah yang mesti engkau dengar
Ingatlah yang mesti engkau ingat diantara belahan jiwa

Tuhan Maha Mengetahui jangan sampai engkau ditegur oleh-Nya
Jangan lalai engkau menyapa-Nya hiruplah nikmat pagi
Bukalah matamu ayam sudah berkokok, hangat mentari menyapa
Rasakan senyum hangatku disampingmu
Rasakan kecupan hangat  dibibirmu bangunlah sayang

Ciumlah aroma roti panggang di sampingmu dengan  lelehan coklat di dalamnya
Bukankah engkau tahu kesukaanku membersihkan lelehan coklat di sudut bibirmu?
Dan aku tahu engkau sengaja menyisakan lelehan coklat dibibirmu
Agar aku bersihkan dengan kecupanku dan engkau tersenyum bahagia

Bangunlah belahan jiwa, ku titipkan engkau padanya
Dalam diam hanya satu pintaku "Tuhan, jaga dia untukku".

ADSN, 240719

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun