Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Pilih Diam

14 April 2019   23:07 Diperbarui: 14 April 2019   23:25 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber wallpapersok.com

Aku Pilih Diam

Ketika kau mengenangnya bercerita tentang kenangan antara kau dan dia, dengan mata berkaca-kaca kau kenang ia begitu dalam, aku hanya diam.

Ketika kau bercerita kebaikannya, kepolosannya, terjebak akan cinta dan kau berusaha merengkuhnya, aku pilih diam.

Ketika kau bercerita ingin menolongnya, tak terjebak cinta palsu, kau ingin bangkitkan semangatnya, aku pilih diam juga.

Aku pilih diam karena kutahan panah api melesat ke arahmu, biar kusimpan dan kupadamkan sendiri.

Karena aku sayang kamu

ADSN, 140419

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun