Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Udara, Pagi dan Rindu

22 Januari 2019   14:48 Diperbarui: 6 Februari 2019   13:57 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai tanaman, hiruplah udara pagi
Biar ia memenuhi hati
Menikmati keceriaan hari
Bersama membangun hati

Hai tanaman, sudahkah kau menghirupnya?
Jangan lupakan akar yang memberi warna
Pada daun penyejuk mata
Pada bunga yang beraneka warna

Hai tanaman, tumbuhlah engkau
Melihatnya, setiap mata terpukau
Melapangkan hari terbelenggu
Menahan gelora rindu

ADSN, 220119

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun