Biasanya perempuan yang doyan belanja, dan kalau belanja suka kalap serta lama apa lagi ada discount, tapi ini tidak berlaku buat temanku, karena yang suka belanja dan lama banget kalau belanja malah suaminya He...he...he...
Sering kali temanku dan anak-anaknya bete nunggu suaminya  milih-milih barang bisa satu sampai dua jam lamanya, ga percaya? coba saja ikut dia belanja, dijamin kaki agak bengkak saking lamanya berdiri dan berjalan muter-muter. Kalau sedang di mall dia sering hilang karena nyangkut di tempat barang, beda dengan temanku kalau ke mall sesuai tujuan dan jarang untuk iseng lihat-lihat, seringkali kalau berjalan pas kebetulan suaminya  di belakang, waktu temanku  nengok ke belakang suaminya tidak ada, terpaksa balik lagi nyari, hmmm dan suaminya asyik lihat barang, seperti karpet atau barang elektronik
Pernah temanku mengantar suaminya beli pakaian dalam, temanku pikir hanya beli pakaian dalam pasti tidak lama, ga taunya tetep saja, suaminya  kuat berdiri di satu barang selama setengah jam, hanya untuk melihat dan menimbang-nimbang beli tidaknya, belum nyari merk lain sebagai perbandingan. Untuk beli pakaian dalam saja bisa menghabiskan waktu satu jam lebih. Serius.
Saking keselnya temanku sampai keliling nyari sepatu, sengaja keliling sampai bingung mau beli yang mana karena tidak niat beli, sepatu yang bagus di mata temanku  jadi jelek semua hehehe. Beda kalau niat beli pada pandangan pertama langsung suka dan tidak perlu cari yang lain.
Setelah sepatu di dapat, walau kurang sreg juga temanku beli, yang penting cukup dan nyaman di pakai, model sih urutan ke sekian. Temanku  kembali ke tempat pakaian dalam dan eng ... ing ... eng suaminya  masih berdiri di tempat semula sambil berpikir. OMG. Minta pendapat saya, tanpa pikir panjang saya bilang bagus saja biar cepet.
Yang paling lucu ketika di Bandung suami temanku lihat koper, dan langsung anteng di tempat koper, satu jam temanku  dan anak-anaknya  berdiri menunggu, belum ada tanda-tanda suaminya  selesai, temanku beserta anak-anaknya  cari minum dan tempat duduk, tidak lama suaminya  datang tapi sambil bingung karena ada dua koper yang dia suka, keder mau milih yang mana, temanku  bilang tinggal pilih salah satu yang dia suka, selama sesuai budgetnya, akhirnya dia kembali ke tempat koper.
Sudah satu jam lebih suaminya tidak kembali, temanku  menyusul ke tempat koper ternyata suaminya tidak ada, temanku menunggu di situ tidak berani ke mana-mana, khawatir suaminya nyari, kurang lebih setengah jam suaminya  muncul dari dalam mall, sambil menenteng koper, dan pamitan pada penjaga koper yang di depan mall.
Terlihat wajahnya cerah sambil menenteng koper baru, suaminya  tahu temanku  kesal menunggunya, sambil usap kepala temanku dia bilang sabar, temanku masih diam, pas di mobil temanku  tanya kenapa masuk mall, suaminya bilang pas balik lagi, koper yang dia incar sudah dibeli orang, padahal hanya beberapa menit ditinggal, dan dia diarahkan oleh penjaganya untuk membeli di mall karena merk dan jualannya sama, akhirnya dia masuk ke mallnya dan barang tersebut masih tersisa satu.
Temanku bilang, makanya jangan mikir-mikir beli barang, pas balik lagi dah diambil orang. Dia ketawa tapi sudah tidak penasaran karena barang yang dia inginkan masih ada.
Itu dua contoh kegigihan dan ketelitian suami temanku  dalam belanja, kalau temanku  sekali suka langsung beli tanpa membandingkan dengan barang lain, dia bisa membandingkan dengan dua atau tiga barang. Itu perbedaan yang ada pada temanku dan suaminya. Dia sering bercerita sambil tertawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H