Bukan air mata lelaki buaya
Tapi sebenar-benarnya air mata keluar dari hati
Ketika merasa terpuruk!
Merasa tak dihargai!
Merasa sendiri!
Dimana belahan jiwa meninggalkan
Seharusnya ia ada disamping
Menghapus air matanya
Mengusap kepalanya
Memeluknya penuh kasih
Berbisik mesra "tenang sayang, susah senang aku selalu ada"
Ia sudah terluka
Bagai burung bersayap patah
Jangan menambah luka
Air mata menganak sungai
Terasa ada kepedihan di sana
Pulanglah, ia butuh dirimu bukan aku
ADSN, 131118
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H