Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengejar Bayangan

17 September 2018   19:48 Diperbarui: 11 Oktober 2018   21:30 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengejar Bayangan

Aku mengejarmu tanpa lelah
Sampai keringat terakhir mengucur
Kubebaskan ia mengalir
Bahkan meresap dalam tubuh

Tanpa lelah mengejar bayangan
Terasa menggoda dihadapanku
Tak tersentuh
Tapi terlihat

Semakin dalam dan jauh aku mengejar
Sampai bayangan menghilang
Mungkin ia lelah
Aku akan menunggu sampai ia datang kembali

Akan ku dekap
Bayangan tanpa sebab
Selalu menghantui kala siang
Menghilang kala gelap

Aku ingin ia menemaniku
Dikala malam datang
Menemani rasa hati
Terpendam dalam bayang

ADSN, 170918

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun