Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan ADSN 13, The Power of Emak-emak

31 Agustus 2018   00:02 Diperbarui: 31 Agustus 2018   00:12 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggung jawab anak pertama pasti lebih berat, dibanding anak kedua, ketiga dan seterusnya. Karena anak pertama pengganti orang tua bila orangtua tiada, anak pertama juga menjadi tumpuan adik-adiknya.

Begitu juga saya, teh Reni, Reti, Fitri dan Syifa sering ketergantungan dengan teh Tina, kakak pertama kami. Dia tak pernah tegaan jadi sering membantu kami. Teh Tina kakak yang bisa diandalkan.

Kami pernah merasa kehilangan, ketika teh Tina ikut suaminya yang Angkatan Udara, bertugas ke luar Jawa. Sebagai istri prajurit ia harus mendampingi suaminya bertugas. Bukan hanya kami, ternyata bapak dan ibu juga merasa kehilangan. Teh Tina pintar masak seperti nenek kami yang jago masak, masakannya dijamin enak.

Sampai sekarang, ketika kami sudah berkeluarga (kecuali si bungsu), kami sering metepotkannya dan teh Tina dengan senang hati membantu. Saya yang tinggal di Cirebon akan merasa nyaman, bila anak-anak nginep di Depok dan ada teh Tina, karena pasti makan para keponakan terjamin.

Teh Tina akan bangun lebih pagi dari kami, dia membuat sarapan dan beres-beres, kalau kami bantu sering dapat omelan, karena hasilnya sering tidak sesuai harapan. Untuk menghindari omelan, jadinya kami khususnya saya jarang membantu, hanya menemaninya ngobrol sampai kerjaannya selesai, kalau di minta tolong baru kami kerjakan (cari aman apa malas nih).

Semua kerjaan rumah akan beres ditangannya, kadang antar jemput ponakan bila pengasuhnya pulang kampung, karena kakak kedua dan adikku berkerja. Jadi mereka sering menitipkan anaknya. Teh Tina orangnya tak bisa diam, dia akan bergerak terus, meski ibu rumah tangga tapi kesibukannya melebihi yang kerja kantoran.

Seandainya ada gank the power of emak-emak, sepertinya teh Tina pantas jadi salah satu pengurusnya, minimal jadi bendahara deh. Hehehe.

Sampai ibu geleng-geleng kepala, ketika teh Tina sibuk mengurus para ponakan, karena dulu teh Tina sibuk ngurus adik-adiknya, sekarang ngurus ponakan.

Maafkan kami, adik-adikmu yang sering merepotkan. Terima kasih teh Tina semoga kebaikanmu di balas Allah. Kecup sayang dari kami adik-adikmu.

ADSN, 300818

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun