Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tendang Bunda Nak

24 Oktober 2017   10:15 Diperbarui: 24 Oktober 2017   10:36 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jedug!

Perut sakit kau tendang

Tapi bunda senang nak

Ayo tendang lagi 

Jangan kau diam nak 

Kau diam bunda gelisah

Sedang apa engkau, nak

Mengapa bunda tak engkau sapa?

Sehatkah engkau nak?

Jedug!

Ternyata engkau tendang bunda lagi

Bunda usap engkau 

Engkau menendang kesana kemari

Bunda senang

Anakku, tenagamu semakin kuat

Bunda merasa sesak

Tendanganmu semakin bertambah

Membuat bunda nuaman

Tiap hari bunda menunggu tendanganmu

Kusapa engkau dengan usapan 

Tendanglah nak, sebagai jawaban usapan bunda

Tak sabar ingin kutimang engkau 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun