Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jamu.... Jamu...

30 September 2017   09:50 Diperbarui: 30 September 2017   10:19 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Setiap sore minum jamu gendong

Penjualnya ku panggil si mbok

Wanita paruh baya

Dengan sabar melayani pembeli

Isengku kumat

Ku gendong keranjang jamu

Dengan malu tak terangkat

Bebannya terasa berat 

Sungguh kuat si mbok jamu 

Ku coba lagi melayani pembeli

Tersenyum kecut meminum ramuanku

Ternyata salah takaran 

Kembali aku dibuat malu 

Ternyata tak semudah terlihat 

Semua harus ada ilmunya 

Si mbok terkekeh-kekeh melihatku bingung

Setidaknya aku bisa membuat si mbok senang walau sesaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun