Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Bertanya Lagi

16 Agustus 2017   12:03 Diperbarui: 16 Agustus 2017   18:47 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak akan bertanya lagi

Mengapa mentari terlihat garang ketika siang hari dan menghilang pada malam hari?

Mengapa rembulan menenangkan apalagi ketika bulan purnama?

Aku tidak akan bertanya lagi 

Mengapa udara segar sedikit demi sedikit menghilang?

Tergantikan oleh gersangnya alam dengan debu yang berterbangan 

Tak akan kutanya lagi 

Mengapa permandani alam yang menyejukkan mata menghilang?

Karena tergantikan rumah-rumah mewah yang berdiri dengan angkuh!

Tak akan kutanya lagi

Kemana larinya air jernih yang mengalir dengan lembut dengan alunan yang menenangkan?

Karena yang kulihat air kotor dengan tumpukkan sampah

Dan...tak akan kutanya lagi

Karena terlihat wajahmu lelah dan kusam serasa menanggung beban 

Hanya segelintir orang yang merawatmu dengan ikhlas tanpa pamrih 

Bertahanlah bumi pertiwi 

Adsn, 16082017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun