Interaksi sosial yang sehat di kelas merupakan bagian penting dari perkembangan sosial-emosional anak. Namun, tidak semua anak merasa nyaman dalam berinteraksi dengan teman sebaya mereka. Beberapa anak mungkin merasa kesulitan untuk bergaul, memiliki sedikit teman, atau bahkan merasa diabaikan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan kepribadian, rasa cemas sosial, atau perbedaan status sosial di antara teman-teman sekelas.
Kesulitan dalam berinteraksi sosial dapat membuat anak merasa terisolasi dan kurang percaya diri, yang berpotensi mempengaruhi perkembangan emosional mereka. Anak yang tidak memiliki keterampilan sosial yang baik mungkin juga mengalami kesulitan dalam bekerja sama dalam kelompok atau menyelesaikan konflik dengan teman sebaya.
Untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik, sekolah dasar dapat menyediakan kegiatan yang mempromosikan kolaborasi dan interaksi positif, seperti kerja kelompok, permainan yang melibatkan kerjasama, atau latihan komunikasi yang baik. Pembelajaran tentang empati dan pemecahan masalah sosial juga dapat membantu siswa memahami bagaimana cara berinteraksi dengan teman sebaya mereka dengan cara yang positif dan saling mendukung.
4. Dampak Isu Sosial-Emosional Terhadap Perkembangan Akademis
Isu sosial-emosional yang tidak ditangani dengan baik dapat berpengaruh negatif terhadap kinerja akademis anak. Anak yang mengalami stres akibat bullying, kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya, atau masalah disiplin mungkin akan kesulitan berkonsentrasi di kelas dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Stres emosional yang berkelanjutan dapat memengaruhi kemampuan belajar anak, serta membuat mereka lebih rentan terhadap gangguan perilaku di sekolah.
Penting untuk mendekati isu sosial-emosional dengan cara yang holistik, di mana guru dan orang tua bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak. Dengan memberikan perhatian pada kesejahteraan emosional dan sosial anak, kita dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk berkembang baik secara akademis maupun sosial.
Kesimpulan
Isu sosial-emosional di sekolah dasar seperti bullying, masalah disiplin, dan kesulitan dalam interaksi sosial dapat memengaruhi perkembangan anak secara signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan yang berbasis pada pemahaman sosial-emosional, dukungan dari orang dewasa, dan program yang mendorong keterampilan sosial yang sehat sangat diperlukan. Dengan menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung, anak-anak dapat berkembang dengan baik dalam aspek sosial dan emosional mereka, yang akan mendukung kesuksesan mereka baik di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI