Mohon tunggu...
Apriana Arabela
Apriana Arabela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Apriana Arabela Boro sanggar,Bima Hobi nyanyi,nonton tiktok Prodi PGSD FKIP

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori attachment yang dikemukakan oleh mary ainswort dan John bowlby

18 Januari 2025   14:43 Diperbarui: 18 Januari 2025   14:43 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori Attachment oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth

Teori attachment, yang pertama kali dikembangkan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth, merupakan teori penting dalam psikologi yang menjelaskan pentingnya hubungan emosional antara anak dan pengasuh utamanya. Teori ini menekankan bahwa hubungan ini berfungsi untuk memastikan keselamatan anak serta memberikan dasar untuk perkembangan sosial dan emosional di masa depan.

John Bowlby dan Konsep Attachment:

John Bowlby, seorang psikolog asal Inggris, adalah tokoh utama yang mengembangkan teori attachment. Bowlby berpendapat bahwa attachment adalah ikatan emosional yang berkembang antara anak dan pengasuh utamanya, yang memiliki tujuan evolusioner penting untuk kelangsungan hidup. Dalam pandangannya, anak yang memiliki ikatan yang kuat dengan pengasuhnya akan lebih cenderung untuk merasa aman dan terlindungi, yang meningkatkan peluang kelangsungan hidup mereka.

Bowlby mengusulkan bahwa attachment berperan sebagai mekanisme biologis yang memotivasi anak untuk mendekati pengasuh ketika merasa takut atau terancam. Bowlby juga memperkenalkan konsep internal working model, yaitu gambaran mental yang terbentuk berdasarkan pengalaman awal anak dengan pengasuh mereka. Model ini membantu anak dalam membentuk pandangan tentang dunia, orang lain, dan diri mereka sendiri, yang berpengaruh pada hubungan interpersonal di masa depan.

Fase-fase Perkembangan Attachment:

Bowlby mengidentifikasi empat fase utama dalam perkembangan attachment, yaitu:

1. Fase Pra-attachment (0-6 minggu): Pada fase ini, bayi belum membedakan pengasuh utama dari orang lain. Mereka merespons secara umum terhadap perawatan dan perhatian dari orang di sekitar mereka.

2. Fase Attachment yang Muncul (6 minggu - 6-8 bulan): Bayi mulai menunjukkan preferensi terhadap pengasuh utama dan dapat merespons dengan lebih kuat terhadap orang yang sering memberikan perawatan.

3. Fase Attachment yang Jelas (6-8 bulan - 18 bulan-2 tahun): Anak mulai merasakan kecemasan ketika terpisah dari pengasuh utama, serta menunjukkan ketergantungan emosional yang lebih jelas. Mereka juga mulai mengenali pengasuh sebagai sumber kenyamanan.

4. Fase Pembentukan Relasi yang Lebih Matang (2 tahun ke atas): Anak mulai mengembangkan hubungan yang lebih kompleks dengan pengasuh, dengan pemahaman tentang kedekatan emosional dan kemampuan untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain di luar pengasuh utama.

Mary Ainsworth dan Penelitian Empiris:

Mary Ainsworth, seorang psikolog asal Amerika, memperluas teori Bowlby melalui penelitian empiris. Salah satu penelitiannya yang paling terkenal adalah Strange Situation Procedure (Prosedur Situasi Aneh), yang dirancang untuk mengamati respons anak terhadap situasi perpisahan dan reuni dengan pengasuh. Dalam penelitiannya, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama attachment, yang kemudian dikembangkan menjadi empat pola, yaitu :

1. Attachment Aman: Anak dengan pola ini merasa aman dan percaya diri untuk menjelajahi lingkungan ketika pengasuh ada di sekitar mereka. Mereka menunjukkan kecemasan moderat ketika dipisahkan, tetapi merasa nyaman dan terhibur saat dipertemukan kembali dengan pengasuh.

2. Attachment Tidak Aman-Avoidant (Menghindar): Anak dengan pola ini cenderung menghindari pengasuh mereka saat reuni, menunjukkan bahwa mereka tidak mengandalkan pengasuh sebagai sumber kenyamanan. Mereka biasanya tidak menunjukkan kecemasan yang signifikan saat terpisah.

3. Attachment Tidak Aman-Anxious/Ambivalent (Cemas/Bimbang): Anak-anak ini menunjukkan kecemasan yang sangat tinggi saat terpisah dari pengasuh dan seringkali menunjukkan perilaku yang bertentangan saat bertemu kembali, seperti ingin didekati namun juga menolak pengasuh.

4. Attachment Tidak Aman-Disorganised (Tidak Teratur): Anak-anak dengan pola ini menunjukkan perilaku yang bingung atau tidak konsisten, seperti berpaling atau menjauh dari pengasuh saat mereka kembali. Pola ini seringkali ditemukan pada anak yang mengalami trauma atau pengabaian emosional.

Kesimpulan:

Teori attachment yang dikembangkan oleh Bowlby dan Ainsworth memberikan wawasan penting tentang bagaimana hubungan pertama anak dengan pengasuh mereka membentuk dasar bagi perkembangan emosional dan sosial mereka. Attachment yang aman dapat memberikan rasa percaya diri dan kemampuan untuk membangun hubungan sehat di masa depan, sementara pola attachment yang tidak aman dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan interaksi sosial anak. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih menghargai pentingnya peran pengasuh dalam perkembangan psikologis anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun