Mohon tunggu...
Apriana Arabela
Apriana Arabela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Apriana Arabela Boro sanggar,Bima Hobi nyanyi,nonton tiktok Prodi PGSD FKIP

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori belajar sosial Albert Bandura

18 Januari 2025   09:13 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Albert Bandura adalah seorang psikolog terkenal yang mengembangkan teori belajar sosial, yang menekankan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi melalui pengalaman langsung atau penguatan, tetapi juga melalui observasi dan interaksi sosial dengan orang lain. Teori ini muncul sebagai tanggapan terhadap keterbatasan pandangan behavioristik klasik yang lebih menekankan pada hubungan antara stimulus dan respons, serta penguatan langsung. Bandura memperkenalkan konsep bahwa individu dapat belajar melalui observasi terhadap perilaku orang lain, yang kemudian meniru atau mengadopsi perilaku tersebut berdasarkan sejumlah faktor kognitif dan sosial.

Prinsip Utama Teori Belajar Sosial

Bandura mengemukakan bahwa belajar terjadi melalui berbagai saluran sosial dan kognitif yang lebih kompleks. Beberapa prinsip utama yang diungkapkan dalam teori ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi dan Imitasi

Salah satu unsur utama dalam teori Bandura adalah bahwa individu dapat belajar dengan mengamati orang lain. Proses ini disebut sebagai modeling atau pembelajaran melalui observasi. Misalnya, seorang anak dapat belajar perilaku tertentu seperti berbicara atau bertindak dari orang tua atau teman-temannya. Perilaku yang dilihat pada model ini dapat berupa tindakan positif atau negatif. Dalam hal ini, Bandura memperkenalkan konsep penguatan vikarius, yaitu individu belajar dari konsekuensi yang dialami oleh orang lain yang mereka amati, bukan hanya dari penguatan langsung yang mereka terima.

2. Peran Penguatan dan Hukuman

Bandura memandang penguatan dan hukuman sebagai faktor penting dalam pembelajaran, tetapi dengan nuansa berbeda. Dalam teori pembelajaran sosial, penguatan tidak hanya bersifat langsung (misalnya hadiah atau hukuman yang diterima individu setelah melakukan suatu perilaku), tetapi juga penguatan tidak langsung, yang terjadi ketika individu mengamati penguatan atau hukuman yang diterima oleh orang lain. Jika seseorang melihat model mendapatkan penghargaan atas perilaku tertentu, mereka akan lebih cenderung meniru perilaku tersebut, sementara jika mereka melihat hukuman, perilaku itu mungkin dihindari.

3. Proses Kognitif dalam Pembelajaran

Berbeda dengan teori-teori sebelumnya yang lebih menekankan pada perilaku eksternal, Bandura menekankan pentingnya proses kognitif dalam pembelajaran. Menurut Bandura, tidak semua yang diamati oleh individu akan langsung ditiru. Pembelajaran dipengaruhi oleh pemahaman individu terhadap apa yang mereka amati dan bagaimana mereka menilai apakah perilaku tersebut dapat diterapkan pada diri mereka. Dengan kata lain, pembelajaran sosial melibatkan pemikiran, perhatian, pengingatan, dan penilaian diri.

4. Efikasi Diri (Self-Efficacy)

Salah satu konsep penting yang diperkenalkan oleh Bandura adalah efikasi diri, yang mengacu pada keyakinan individu tentang kemampuannya untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan. Efikasi diri memainkan peran penting dalam menentukan apakah seseorang akan berusaha untuk meniru suatu perilaku yang diamati. Semakin tinggi tingkat efikasi diri seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk mencoba dan berhasil dalam mencapai tujuan tersebut.

5. Eksperimen Bobo Doll

Salah satu eksperimen terkenal yang dilakukan oleh Bandura untuk menguji teori belajar sosial adalah eksperimen boneka Bobo pada tahun 1961. Dalam eksperimen ini, anak-anak dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengamati model yang menunjukkan perilaku agresif terhadap boneka Bobo, sementara kelompok lainnya mengamati model yang bertindak lebih tenang dan tidak agresif. Hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mengamati perilaku agresif lebih cenderung untuk meniru perilaku serupa ketika mereka berada dalam situasi yang sama. Penemuan ini menguatkan gagasan bahwa individu belajar melalui observasi dan imitasi, serta bahwa penguatan yang diterima oleh model dapat memengaruhi seberapa besar seseorang ingin meniru perilaku tersebut.

6. Aplikasi Teori Belajar Sosial

Teori Bandura memiliki dampak yang besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, pengasuhan anak, dan media sosial. Dalam pendidikan, guru yang menjadi model positif dapat memengaruhi perkembangan siswa dengan menunjukkan perilaku yang diinginkan, seperti kerjasama, disiplin, atau kejujuran. Dalam pengasuhan anak, orang tua berfungsi sebagai model utama dalam mengajarkan norma dan nilai-nilai kepada anak-anak mereka. Media sosial juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku masyarakat, di mana model yang terlihat di media, seperti selebriti atau tokoh terkenal, sering kali memengaruhi perilaku pengikutnya.

Kesimpulan

Teori belajar sosial Albert Bandura memberikan pandangan yang lebih luas tentang bagaimana individu belajar dan mengembangkan perilaku mereka. Dengan menekankan pentingnya observasi, imitasi, dan faktor kognitif, Bandura berhasil mengintegrasikan aspek sosial, kognitif, dan perilaku dalam satu teori yang komprehensif. Konsep-konsep seperti penguatan vikarius dan efikasi diri menjelaskan bagaimana orang dapat belajar melalui interaksi sosial dan bagaimana keyakinan diri memengaruhi kemampuan mereka untuk meniru perilaku yang diamati. Teori ini terus diterapkan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pengasuhan, dan psikoterapi, serta memberikan wawasan berharga tentang cara-cara pembelajaran terjadi dalam konteks sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun