Salah satu konsep penting yang diperkenalkan oleh Bandura adalah efikasi diri, yang mengacu pada keyakinan individu tentang kemampuannya untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan. Efikasi diri memainkan peran penting dalam menentukan apakah seseorang akan berusaha untuk meniru suatu perilaku yang diamati. Semakin tinggi tingkat efikasi diri seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk mencoba dan berhasil dalam mencapai tujuan tersebut.
5. Eksperimen Bobo Doll
Salah satu eksperimen terkenal yang dilakukan oleh Bandura untuk menguji teori belajar sosial adalah eksperimen boneka Bobo pada tahun 1961. Dalam eksperimen ini, anak-anak dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengamati model yang menunjukkan perilaku agresif terhadap boneka Bobo, sementara kelompok lainnya mengamati model yang bertindak lebih tenang dan tidak agresif. Hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mengamati perilaku agresif lebih cenderung untuk meniru perilaku serupa ketika mereka berada dalam situasi yang sama. Penemuan ini menguatkan gagasan bahwa individu belajar melalui observasi dan imitasi, serta bahwa penguatan yang diterima oleh model dapat memengaruhi seberapa besar seseorang ingin meniru perilaku tersebut.
6. Aplikasi Teori Belajar Sosial
Teori Bandura memiliki dampak yang besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, pengasuhan anak, dan media sosial. Dalam pendidikan, guru yang menjadi model positif dapat memengaruhi perkembangan siswa dengan menunjukkan perilaku yang diinginkan, seperti kerjasama, disiplin, atau kejujuran. Dalam pengasuhan anak, orang tua berfungsi sebagai model utama dalam mengajarkan norma dan nilai-nilai kepada anak-anak mereka. Media sosial juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku masyarakat, di mana model yang terlihat di media, seperti selebriti atau tokoh terkenal, sering kali memengaruhi perilaku pengikutnya.
Kesimpulan
Teori belajar sosial Albert Bandura memberikan pandangan yang lebih luas tentang bagaimana individu belajar dan mengembangkan perilaku mereka. Dengan menekankan pentingnya observasi, imitasi, dan faktor kognitif, Bandura berhasil mengintegrasikan aspek sosial, kognitif, dan perilaku dalam satu teori yang komprehensif. Konsep-konsep seperti penguatan vikarius dan efikasi diri menjelaskan bagaimana orang dapat belajar melalui interaksi sosial dan bagaimana keyakinan diri memengaruhi kemampuan mereka untuk meniru perilaku yang diamati. Teori ini terus diterapkan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pengasuhan, dan psikoterapi, serta memberikan wawasan berharga tentang cara-cara pembelajaran terjadi dalam konteks sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H