Pada tahap ini, individu merefleksikan kehidupannya. Jika mereka merasa bahwa hidup mereka bermakna, mereka akan mencapai integritas dan menerima akhir kehidupan dengan damai. Namun, jika merasa penuh penyesalan, mereka dapat mengalami keputusasaan.
C. Relevansi Teori Erikson
   Teori Erikson memiliki relevansi luas dalam berbagai bidang, termasuk psikologi, pendidikan, dan konseling. Dalam pendidikan, pemahaman tentang tahap perkembangan membantu guru memahami kebutuhan siswa berdasarkan usianya. Misalnya, seorang anak sekolah dasar membutuhkan dorongan untuk merasa produktif, sementara seorang remaja membutuhkan dukungan dalam pencarian identitas.
   Dalam konseling, teori ini membantu terapis memahami konflik psikososial yang mungkin menjadi akar masalah klien. Misalnya, seorang dewasa muda yang mengalami kesulitan menjalin hubungan intim mungkin memiliki konflik yang belum terselesaikan pada tahap sebelumnya.
  Di bidang keperawatan dan kesehatan mental, teori Erikson memberikan kerangka kerja untuk memahami kebutuhan emosional pasien pada berbagai tahap kehidupan, sehingga membantu perawat memberikan perawatan yang sesuai.
D. Kritik terhadap Teori Erikson
   Meskipun teori Erikson sangat berpengaruh, ada beberapa kritik terhadapnya. Pertama, teori ini terlalu dianggap fokus pada pengalaman budaya Barat, sehingga kurang mencerminkan keragaman budaya global. Kedua, beberapa kritik menyebutkan bahwa tahapan perkembangan Erikson kurang memperhitungkan perbedaan individu, seperti pengaruh gender atau pengalaman unik seseorang.
Kesimpulan
Teori perkembangan psikososial Erik Erikson menawarkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana manusia berkembang sepanjang hidup. Dengan menyoroti pentingnya hubungan sosial dan budaya dalam membentuk kepribadian, teori ini memberikan wawasan berharga bagi berbagai profesi yang berkaitan dengan pengembangan manusia. Meski tidak sempurna, teori Erikson tetap menjadi salah satu landasan penting dalam psikologi perkembangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H