Aku terdiam kehilangan akal sembari menggigit jari telunjukku.
"Marrt, ini adalah jawaban atas sikapku yang kemarin."
"Iya, iya. Terima kasih," kataku yang masih blank dan aku benar-benar kaku saat ini.
"Buku ini dari Stefani. Dia memberikanku saat aku mengantarnya di Bandara. Ambillah... Stefani mencintaimu. Cintailah dia!"
Aku mengambil buku itu dan menyimpannya dalam tas. Tanpa basa-basi dan gerakan tambahan, aku minta pamitan ke Deli.
"Sudah lama aku berjanji dengan diriku sendiri bahwa aku hanya memilih Kau! Aku mencintaimu Deli." Teriakku kencang di dalam mobil.
***
-SELESAI-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI