Mohon tunggu...
Apriadi Rama Putra
Apriadi Rama Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Lahir di Banda Aceh, 23 April 1998.

Lahir di Banda Aceh, 23 April 1998.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pabrik Tanpa Izin : Siapa yang Sebenarnya Mengkhianati Masyarakat?

27 Januari 2025   14:38 Diperbarui: 27 Januari 2025   15:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, pabrik yang beroperasi tanpa izin ini menciptakan kekosongan pengawasan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan instansi terkait. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk terus bersuara dan menuntut agar kebijakan yang ada tetap berpihak kepada kepentingan mereka, bukan justru sebaliknya. Aksi masyarakat harus mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak, terutama instansi yang memiliki kewenangan. yang Mengabaikan Regulasi Jika kita benar-benar ingin mendorong pembangunan yang berkelanjutan, harus ada perubahan mendasar dalam cara pandang instansi pemerintah terhadap perizinan. Pemerintah daerah, mulai dari tingkat kepala desa hingga camat, harus lebih transparan dan tegas dalam melakukan pengawasan. Tidak hanya itu, instansi terkait seperti Polsek dan Koramil juga harus lebih aktif terlibat dalam memastikan bahwa pabrik-pabrik yang berdiri di wilayah mereka mematuhi semua regulasi yang ada. Pembangunan yang baik bukan hanya soal menciptakan lapangan kerja, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi masyarakat.

Tujuan utama dari pendirian pabrik haruslah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan justru merusaknya dengan mengabaikan hak-hak dasar mereka atas lingkungan yang bersih dan aman. Kasus PT. Pinang Global Indonesia di Aceh Tenggara adalah contoh nyata dari kegagalan pemerintah dalam melindungi kepentingan masyarakat. Instansi-instansi yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pengawasan justru terlihat abai terhadap tanggung jawabnya. Jika situasi seperti ini terus berlanjut, maka kita akan terus terjebak dalam lingkaran setan antara pembangunan yang menguntungkan segelintir orang dan kerugian besar bagi rakyat.

Saatnya bagi kita untuk meminta pertanggungjawaban dari setiap pihak yang terlibat. Pemerintah harus lebih tegas dalam memastikan bahwa pabrik-pabrik yang beroperasi di Indonesia memenuhi semua persyaratan perizinan yang ada. Jika kita ingin Indonesia yang lebih baik, maka kepatuhan terhadap hukum dan perlindungan terhadap hak masyarakat harus menjadi prioritas utama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun