Harus ada kesadaran bahwa debat ini hanyalah bagian kecil dari keseluruhan proses pemilihan. Jangan sampai masyarakat terlena dengan kata-kata indah, tetapi melupakan rekam jejak dan integritas para kandidat. Menjadi pemimpin bukan soal pandai berdebat, melainkan soal tanggung jawab untuk benar-benar mengabdi kepada rakyat.
Debat publik adalah ajang penting yang semestinya digunakan untuk menilai kapasitas dan integritas para calon pemimpin. Namun, tanpa sikap kritis dari masyarakat, debat ini bisa saja hanya menjadi panggung teater yang kosong dari makna. Para pemilih di Aceh Tenggara perlu bijak dalam menyikapi debat ini, melihat lebih jauh daripada sekadar kata-kata yang terdengar indah.
Maka, masyarakat sebaiknya tidak mudah terbuai dengan janji-janji manis atau gaya bicara yang meyakinkan. Lihatlah rekam jejak, perhatikan komitmen nyata mereka terhadap rakyat, dan jangan mudah terkecoh oleh retorika yang terdengar meyakinkan. Ingatlah pesan Bung Hatta yang mengatakan, "Kemerdekaan bukanlah pencapaian akhir, melainkan titik awal dari perjuangan panjang menuju kemakmuran rakyat." Sekian Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H