Ketika seseorang terlalu memikirkan bagaimana orang lain melihatnya, ia akan cenderung mengabaikan nilai-nilai yang seharusnya menjadi pedoman dalam kehidupan.Â
Kemalasan pun menjadi musuh utama dalam perjuangan melawan takut lapar. Ketika seseorang terlena dalam kenyamanan, ia akan kehilangan semangat untuk bergerak maju dan mencapai potensinya yang sebenarnya.
Maka, apa yang harus dilakukan untuk membongkar tirani takut lapar ini? Pertama-tama, kita perlu membangun kesadaran akan masalah tersebut.Â
Keberanian menjadi kunci penting dalam memerangi kesadaran palsu yang merajalela. Dengan pengetahuan yang luas, generasi muda akan mampu melihat dunia dengan perspektif yang lebih jernih dan terbuka.
Selain itu, perlu adanya peran aktif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat secara keseluruhan.Â
Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih dalam pembangunan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman. Lembaga pendidikan pun harus mampu menjadi tempat yang inklusif, di mana setiap individu diberikan kesempatan yang sama untuk berkembang.Â
Sebagai pemegang peran utama dalam membentuk karakter generasi muda, haruslah memberikan contoh yang baik dan mendukung setiap langkah perubahan yang dilakukan.
Namun, perubahan tidak akan terjadi secara instan. Diperlukan waktu dan kesabaran untuk melihat hasil nyata dari upaya-upaya tersebut.Â
Namun, yang terpenting adalah konsistensi dalam menjalankan langkah-langkah tersebut. Tanpa konsistensi, semua usaha akan sia-sia belaka.
Sebagai penutup, mari kita bersama-sama berjuang melawan tirani takut lapar. Mari kita buka mata dan hati kita untuk melihat dan merasakan kebutuhan akan perubahan di Tanoh Alas ini.Â
Dan yang terpenting, mari kita berani mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan perubahan yang kita inginkan. Karena, di Tanoh Alas, budaya Pemamanan harus tetap bersinar terang, tidak terkalahkan oleh kegelapan takut lapar yang mengancam.