Mohon tunggu...
Apria Iswara
Apria Iswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Herpetologist

Menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mosasaurus, Reptil Laut Terbesar yang Pernah Ada

12 Agustus 2021   16:14 Diperbarui: 12 Agustus 2021   16:15 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mosasaurus adalah kadal laut raksasa yang tumbuh sebesar paus dan hidup pada era Mesozoikum. Beberapa diantaranya adalah pemburu mangsa besar yang luas sementara yang lain memakan kerang di dasar laut dangkal. Mereka menjadi pemangsa terbesar di lautan pada Periode Cretaceous hanya dalam waktu 25 juta tahun, waktu yang singkat dalam waktu geologis. 

Mosasaurus adalah salah satu yang terakhir dari jenisnya, dan hidup di akhir Zaman Dinosaurus. Ia juga merupakan karnivora terbesar pada zamannya, mencapai panjang lebih dari 17 meter dengan berat 15 ton, dengan tengkorak yang kuat sebesar pria dewasa. Hewan raksasa ini memangsa kura kura besar, hiu, dan bahkan  Mosasaurus lainnya di lautan dangkal Maastricht. Ketika Era Mesozoikum berakhir sekitar 66 juta tahun yang lalu, Mosasaurus adalah yang terakhir dari jenisnya yang sangat sukses di lautan pada Periode Cretaceous selama 25 juta tahun. 

Pada akhir Periode Cretaceous, ada beberapa jenis Mosasaurus dengan gigi bulat untuk menghancurkan cangkang, serta pemangsa yang berenang cepat di lautan terbuka. Lalu ada predator penyergap seukuran ikan paus, seperti Mosasaurus itu sendiri, dengan rahang kuat untuk memotong dan menghancurkan mangsanya. 

Terlepas dari pola makan dan habitat, mereka semua memiliki bentuk tubuh yang serupa, yaitu tubuh berotot dan silindris, rahang panjang, dan ekor yang kuat sebagai penggerak. Anggota badan telah berevolusi menjadi dayung yang halus yang digunakan untuk berenang. Mosasaurus dianggap berenang seperti belut atau buaya dengan mengerakkan seluruh tubuh mereka dari sisi ke sisi, tetapi fosil  Platecarpus berukuran sedang menggambarkan hal yang berbeda. Ia memiliki ekor seperti ekor ikan hiu terbalik, dengan lobus atas yang lebih pendek dibandingkan dengan lobus bawah. Hewan itu juga memiliki tubuh yang sangat kaku, dengan ekor sebagai mode penggerak utama. Kulit dari fosil yang sama menunjukkan bahwa ia memiliki sisik yang dirancang untuk mengurangi gaya tarik di dalam air. 

Fosil Mosasaurus lain, spesimen Prognathodon, juga menunjukkan keberadaan bentuk tubuh seperti ikan ini dan ekor yang sangat mirip dengan Platecarpus, sehingga membuat tubuh seperti belut menjadi ciri umum keluarga Mosasaurus. Mosasaurus jelas merupakan perenang yang jauh lebih kuat daripada yang disadari, dengan tubuh yang sangat ramping untuk pergerakan yang mudah di lautan. 

Mereka beradaptasi dengan sangat baik terhadap kehidupan laut sehingga dapat melahirkan anak anak yang lebih kecil daripada yang besar seperti yang dilakukan paus saat ini. Fosil bayi Clidastes dari Kansas telah ditemukan di perairan terbuka dan bukan di wilayah ternaung dekat pantai. Mosasaurus tidak merawat anak mereka untuk waktu yang lama dan pertumbuhan mereka mirip dengan kebanyakan reptil lainnya. 

Belum pernah ditemukan Reptil laut mencapai keragaman seperti itu dalam waktu yang singkat. Tidak hanya berukuran besar, Mosasaurus juga dapat dikatakan sangat sukses. Fosilnya telah ditemukan mulai dari Rusia ke North Dakota hingga Maroko. Mosasaurus lainnya telah mencapai distribusi di seluruh dunia menjelang akhir Periode Cretaceous. Mosasaurus air tawar seperti Pannoniasaurus tumbuh sebesar buaya dan mungkin bersaing dengan buaya untuk mendapatkan sumber daya yang sama. Bahkan ditemukan sisa sisa fosil Mosasaurus di Antartika, hal ini menunjukkan distribusi hewan ini yang cukup luas dan betapa mudahnya hewan ini beradaptasi dengan lingkungannya. 

Fosil Mosasaurus paling awal berasal dari sekitar 98 juta tahun yang lalu, tetapi mereka bukanlah Reptil laut yang paling beragam atau tersebar luas. Keberhasilan mereka merupakan sebuah keberuntungan belaka. Sekitar 92 juta tahun yang lalu, terjadi peristiwa kepunahan yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik bawah laut skala besar. Peristiwa ini memusnahkan beberapa kelompok hewan laut, diantaranya adalah Ichthyosaurus atau kadal ikan dan Pliosaurus, sepupu dari Plesiosaurus yang berkepala besar. Dengan punahnya mereka, maka muncul celah besar di jaring makanan  laut yan memungkinkan radiasi besar besaran dari Mosasaurus. 

Saat ini, dua nenek moyang Mosasaurus definitif diketahui dari batuan Amerika Utara. Salah satunya adalah Dallasaurus turneri, kadal kecil semi-akuatik, sedangkan yang lainnya adalah Russellosaurus coheni. Keduanya hidup di Texas pada saat kepunahan Ichthyosaurus. Mereka adalah kadal air bertubuh panjang yang panjangnya hampir satu meter. Yang lebih terkenal dari keduanya, Dallasaurus turneri memiliki anggota badan yang sangat kecil dan tubuh yang ramping. Ia juga memiliki karakteristik moncong yang ramping dari Mosasaurus. Kakinya berevolusi menjadi sirip dan tubuhnya menjadi ramping saat mereka berevolusi. 

Tempat terbaik untuk melihat keberhasilan Mosasaurus yang semakin meningkat adalah anggota Smoky Hill Chalk dari Formasi Niobrara yang luas di Kansas, Amerika Serikat. Tempat ini berisi sedimen Western Interior Seaway, badan air besar yang membelah Amerika Utara menjadi dua bagian, timur dan barat, dari sekitar 100 hingga 66 juta tahun yang lalu. Deposit Smoky Hill di Niobrara menampilkan lingkungan yang selalu berubah penuh dengan Plesiosaurus berleher panjang dan berleher pendek, penyu besar, burung penyelam yang tidak  bisa terbang, beberapa ikan karnivora, dan kerang raksasa.  

Penempatan Mosasaurus sebagai Reptilia masih kurang dipahami bahkan dengan catatan fosil yang ada untuk memberikan kerangka tentang sejarah evolusi mereka. Sebagian besar penelitian modern menempatkan Mosasaurus sebagai kerabat dekat ular dan biawak. Sebuah kelompok yang disebut Pythonomorpha. Ada banyak keraguan mengenai evolusi awal dari garis Mosasaurus, dan bagaimana spesies primitif dan lanjutannya saling terkait. Salah satu masalah terbesar mengenai penelitian Mosasaurus adalah penemuan terakhir mereka di Western Interior Seaway. Laut dangkal mengalami kemunduran menjelang akhir Periode Cretaceous, sehingga menyebabkan runtuhnya wilayah rumah Mosasaurus. 

Mosasaurus adalah salah satu spesies paling sukses pada Era Mesozoikum, dan butuh kepunahan massal pada akhir Periode Cretaceous untuk memusnahkan mereka sepenuhnya. Evolusi mereka yang cepat tidak hanya meningkatkan skala yang menguntungkan mereka dalam hal dominasi jangka panjang dari wilayah lautan mereka, tetapi juga membuka jalan bagi beberapa Reptil laut purba yang paling beragam dan mudah beradaptasi. Jika bukan karena kepunahan massal di akhir Periode Cretaceous, Mosasaurus mungkin telah menggantikan paus di lautan hari ini.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun