Mohon tunggu...
Aprelia Natasya
Aprelia Natasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomi

Hobi membaca, belajar menulis, dan mencari relasi. Motto “ To get something you’ve never got, you have to do something you never did”.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menjawab Tantangan Dakwah di Era Gen Z yang Inginkan Jawaban Bukan Ceramah

2 Desember 2024   15:40 Diperbarui: 2 Desember 2024   15:42 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gen Z ingin melihat Islam sebagai sesuatu yang membawa kedamaian, bukan tambahan beban. Pendekatan dakwah yang terlalu fokus pada ancaman dosa atau hukuman sering kali membuat mereka menjauh. Sebaliknya, menyoroti nilai kasih sayang, kemudahan beribadah, dan harapan akan rahmat Allah dapat lebih efektif untuk menyentuh hati mereka. Dakwah juga harus menampilkan Islam sebagai agama yang merangkul dan memotivasi, bukan menghakimi atau menekan.

Untuk menjangkau Gen Z, dakwah harus berubah. Tidak bisa lagi memakai pendekatan lama yang kaku dan satu arah. Harus ada ruang untuk dialog, empati, dan solusi nyata. Dakwah yang berbasis pengalaman, relevan dengan kehidupan mereka, dan memanfaatkan teknologi modern memiliki peluang lebih besar untuk berhasil. Dengan pendekatan ini, Islam dapat menjadi lebih dari sekadar agama; ia dapat menjadi panduan hidup yang berarti dan memberi harapan di tengah tantangan zaman. Sebagaimana Allah berfirman, ".....Maka, sampaikanlah berita gembira kepada hamba-hamba-Ku. (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang terbaik di antaranya..." (QS. Az-Zumar: 17-18). Islam selalu relevan untuk setiap generasi, termasuk Gen Z. Tantangannya hanya bagaimana kita menyampaikan ajarannya dengan cara yang sesuai dengan mereka. Jika dilakukan dengan benar, Islam akan menjadi bagian sistematis dari hidup mereka, bukan hanya dalam aspek ritual, tetapi juga dalam seluruh perjalanan spiritual dan emosional mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun