di belantara hutan aksara
ia menafikan renjana,
meliarkan mozaik kata,
dan melahirkan prosa tentang duka
biarlah fantom tentangmu abadi,
dinarasikan bait-bait sepi
oleh diksi yang selalu berlarian membabi-buta
dalam jemala seorang pencinta melankolia
yang mencoba menyusun setubuh prosa
dengan kuas jingga milik semesta
maka jangan berburuk sangka!
jika lahir daripadanya bait-bait tak sempurna
tentang nestapa kala senja
o, kasih...
ia selalu siaga
menghadapi debar-debar tak bertuan
dalam sebidang tubuh yang mendamba pulang
dari sekian musim menerpa
tentangmu selalu menghunjam jauh ke dalam sukma
bersemayam dalam suaka rasa
puisi ini masih mengeja namamu dengan mesra...
mengabadikan engkau:
yang sublim di antara musim-musim penuh cintaÂ
- Jakarta, 09 Juli 2020 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H