Mohon tunggu...
Mina Apratima Nour
Mina Apratima Nour Mohon Tunggu... Jurnalis - :: Pluviophile & Petrichor ::

IG @fragmen.rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Frasa Duka

27 Juli 2020   15:33 Diperbarui: 27 Juli 2020   15:24 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

engkau yang senang berlari dalam jemala kala senja tiba
mengapa tak beranjak dari peraduan geta di sudut kamar ingatan?
diam dan bersemayam menggenggam sekotak mimpi pun harapan
tak kau lepas meski berulang kali kupinta dengan gamang

jangan kau kunci pintu jemalaku!
sedang ku hanya bisa mengetuknya perlahan,
setengah karsa tak mampu kukumpulkan
untuk mendobrak masuk dan mengusir kau

pada pagi saat baskara menebar denyarnya
elegi sunyi terasa perih dalam relung sukma
setelah semalaman kita bersawala
tentang cinta yang sudah ronyok tak berdaya

dura, Sayang, kukekalkan pada ujung pena
menulis tentangmu berkali-kali dengan bahasa sunyi yang sama
berlatar luka pun angkara tiada beda
masih belum ada pancarona yang terhias sempurna

lalu apalagi yang bisa kuabadikan dalam puisi tentang senja?
selain engkau dalam balutan frasa duka...


- Jakarta, 06 Juli 2020 -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun