riuh penghuni langit bersorai
tentang pelangi yang kehilangan rona
saat ia lukis prahara di langit senja
dengan kuas dura pun bara nelangsa
sementara di selipan gemawan,
ditulisnya namamu dengan megah
seolah perayaan duka telah berlangsung gegap gempita
meski gagap kau bahasakan bahagia
sayang,
pesta pora tak berlangsung lama
hingga kau ucap sayonara cinta...
purna seluruh rasa,
punah segala tentang kita...
- Jakarta, 07 Juli 2020 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!