kulumat dalam dalam rekah bibir malam itu
desah nafas tak beraturan,
binar cerlang setan berteriak kemenangan,
"dua lagi jatuh! dua lagi jatuh!," teriak mereka girang
kita fasih berpagutan
menggagahi bentala,
tajam hasrat matikan logika
peluh berjatuhan saat tiga,
kita selesai menjadi pendosa
kita khatam menyelesaikan karsa
ego siapa yang kini dusta?
bait-bait pamungkas senja tersara-bara
bersama secangkir kopi di meja
gelak lantam di rumpang detik,
aku bertanya-tanya kapan kau akan pamit
sungguh,
tumpul ingatan,
tentang kala sebelum kau datang...
- Jakarta, 25 Oktober 2019 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H