"Pagi....."
Bariton khas kembali menyapa
Suara yang pancarona
Di tempat paling jauh tak bernama
Imajiner paling rahasia
Kamu tuan
Bagi rasa tanpa rumah yang embara
***
Sepenggal galah mentari naik di langit Jakarta
Kata kata hilang selepas sapaan yang pertama
Seketika kau menjelma dingin yang hening
Tanpa nyalang di kedua bola mata
Sisakan aku yang bernala-nala melogika
Sungguhkah akhir padahal segala belum tercipta?
...
Mata kopiku menatap tajam
Segulita pikiran terbang lampaui imaji yang terliar
Sejurus kemudian, angan melahirkan ingin sebagai anak haram
Harus mati diujung pena puisi yang karam
Sebatang rokok hampir habis
Kau belum juga mati di sangkur aksaraku yang bengis...
- Salatiga, 13 Desember 2018 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H