Mohon tunggu...
Mina Apratima Nour
Mina Apratima Nour Mohon Tunggu... Jurnalis - :: Pluviophile & Petrichor ::

IG @fragmen.rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semasa Kau Tertawa...

4 Desember 2018   17:30 Diperbarui: 4 Desember 2018   17:27 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(images: Joni Niemel)

Rasa tanpa rumah.

Hadir dari gelak tawa yang membuncah.

Diperhatikan banyak pasang mata bungah.

Ada satu yang berbinar. Debar kasat mata gegas sembunyi di balik kata kata.

Seperti apa rumah?

Sudahkah lelah?

Mungkin yang tak bernama memang tak seharusnya ada.

Mungkin yang ada seharusnya tak diberi makna.

Mungkin ia sebaiknya tetap tersesat di rekahan jingga aksara.

***

Agar yang aku kenang hanya suara.

Semasa kau tertawa.

Bergemuruh riuh. Debar dalam dada.

Letupan ini biarkan saja mendegup pasrah.

Hingga rebah pada swastamita yang pertama.

***

Cukup sampai disitu.

Semasa kau tertawa.

Semasa kau tertawa.....

- Jakarta, 4 Desember 2018 -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun